Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mulai melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah pasar tradisional yang dikelola oleh Pemerintah Daerah di KBB, Jawa Barat.
DARA | BANDUNG – Pada tahap pertama, penyemprotan disinfektan dilakukan di tiga pasar, yakni Pasar Sindangkerta, Pasar Cililin, dan Pasar Batujajar yang dilakukan serentak pada, Rabu (25/3/2020) sore.
Sedangkan untuk tahap kedua, penyemprotan disinfektan dilakukan di Pasar Cisarua, Pasar Buah, dan Pasar Panorama Lembang serentak, Kamis (26/3/2020).
Aktivitas penyemprotan ini dilakukan Disperindag KBB yang berkoordinasi dengan PMI KBB, Dinkes KBB, serta mendapatkan pengawalan dari petugas Polsek dan Koramil setempat. Total ada 10 personel PMI KBB yang terlibat melakukan penyemprotan.
Aksi ini mendapatkan dukungan dan respons positif dari para pedagang yang berharap penyemprotan disinfektan dapat mencegah dan memutus penyebaran virus Corona (Covid-19).
“Ini langkah dan program pemerintah yang baik. Di saat banyak warga dan masyarakat/pedagang khawatir terhadap penyebaran virus Corona, pemerintah hadir. Semoga bisa mencegah dan memutus penyebaran virusnya,” kata perwakilan pedagang Pasar Batujajar, Domin (60) kepada wartawan, Kamis (26/3/2020).
Pedagang yang sehari-hari berjualan kosmetik dan sayuran ini mengaku, penyemprotan disinfektan baru kali ini dilakukan. Sebelumnya pedagang sudah mendapatkan berbagai penyuluhan dan sosialisasi baik dari pihak kecamatan, desa, dinas, dan juga pengelola pasar.
Makanya, kata dia, beberapa pedagang ada yang inisiatif menyiapkan hand sanitizer di lapak dan kiosnya, atau selalu rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan kios.
“Ya, kami atas nama pedagang berterima kasih adanya penyemprotan disinfektan ini. Semoga masyarakat tidak khawatir atau takut untuk belanja ke pasar, karena semenjak ada isu virus Corona masyarakat yang ke pasar ada penurunan,” tuturnya.
Ketua PMI KBB, Djunaedi yang turut mendampingi proses penyemprotan disinfektan menyebutkan, pihaknya hadir untuk mendukung kegiatan baik dalam penyediaan alat ataupun personel.
Apalagi, kata Djunaedi, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, PMI berperan dalam melaksanakan berbagai tugas kemanusiaan.
“Penanganan bencana non alam seperti Virus Corona ini juga masuk dalam tugas kemanusiaan. Makanya kami bersinergi dengan pemda untuk membantu masyarakat khususnya pedagang di pasar tradisional. Ada tujuh alat dan sepuluh personel yang kami terjunkan dalam kegiatan ini,” ungkap Djunaedi.
Sementara Kepala Disperindag KBB, Ricky Riadi mengatakan, pelibatan unsur PMI karena yang memahami SOP penyemprotan disinfektan dan yang memiliki alatnya adalah PMI. Tujuan dari kegiatan ini agar pasar tidak menjadi salah satu tempat terjadinya penyebaran Virus Corona.
Apalagi menurut Ricky, aktivitas di pasar yang melibatkan banyak orang harus diantisipasi. Mengingat karakteriatik penyebaran virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China ini, begitu cepat dari manusia ke manusia.
Pada kegiatan penyemprotan disinfektan tahap pertama dilakukan di pasar tradisional yang ada di wilayah selatan KBB. Petugas bergerak mulai sore karena aktivitas pasar sudah sepi, sehingga kegiatan penyemprotan tidak mengganggu pedagang.
“Kemarin tiga pasar dulu, Sindangkerta, Cililin, dan Batujajar. Semuanya dilakukan serentak sejak sore. Hari ini kami lanjut lagi ke pasar lainnya hingga hari Jumat. Totalnya ada sembilan pasar tradisional yang akan disemprot disinfektan,” ujar Ricky.
Tahap ketiga penyemprotan disinfektan rencananya akan dilakukan di Pasar Curug Agung, Pasar Padalarang, dan Pasar Rajamandala pada, Jumat (27/3/2020).***
Editor: Maji