Legislator: Harus Jelas Arahnya, Human Error Selalu Jadi Tudingan Pemerintah

Rabu, 18 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: BNPB

ILUSTRASI. Foto: BNPB

Masalah longsor dan banjir akan terus berkelanjutan. Sementara solusi yang diberikan pemerintah hanya berupa perencanaan yang bisa jadi akan dilakukan tahun 2020 nanti dengan alasan penyesuaian anggaran.

 

 

DARA | BANDUNGHuman error jadi selalu sasaran tudingan atas kerusakan dan bencana alam. Kata-kata itu itu dikonotasikan sebagai kesalahan masyarakat yang seolah lalai dan tidak mengindahkan hukum alam dan tata ruang.

Demikian kata anggota  anggota DPRD Jawa Barat, H. M. Dadang Supriatna, saat dimintai tanggapannya terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Bandung. Menurut dia, tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain saat menghadapi bencana atau kerusakan alam.

“Lebih baik sekarang kita duduk bersama membahasnya, mencari solusinya dengan melibatkan masyarakat, stakeholders, pegiat lingkungan, dan instansi-instansi terkait,” kata Dadang, kepada dara.co.id, Rabu (18/122019) pagi.

Ia membenarkan, masalah kerusakan alam bisa ditudingkan kepada human error. “Tapi manusia mana yang sebenarnya bersalah itu. Itu harus jelas arahnya dan jangan terus menyalahkan masyarakat,” ujarnya.

Masyarakat yang berada di di bagian hulu, lanjut dia, banyak yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara bercocok tanam. Jika salah dalam memanfaatkan lahan, menurut dia, harusnya pemerintah bisa mempersiapkan lahan pengganti untuk sumber mata pencaharian masyarakat.

“Dengan demikian penanaman pohon keras bisa dilakukan secara maksimal,” ujarnya.

Dia merasa prihatin atas kondisi alam Kabupaten Bandung sekarang. Beberapa bencana tak hentinya melanda daerah ini. Tahun 2018 banjir bandang di Kecamatan Cimenyan, tahun 2019 di Pangalengan dan di Kecamatan Kertasari.

“Juga longsor sekarang di Sungapan Kecamatan Soreang. Itu jelas akibat kerusakan tata ruang,” katanya pula.

Menurut dia, bisa jadi masalah longsor akan terus berkelanjutan, demikian juga dengan banjir bandang. Sementara solusi yang diberikan pemerintah hanya berupa perencanaan yang bisa jadi akan dilakukan tahun 2020 nanti dengan alasan penyesuaian anggaran.

“Sebab tahun 2019 ini sudah terserap sesuai dengan penempatannya. Selanjutnya alokasi tersebut cukup ditandai saja. Tanpa memperhitungkan kalau pengabaian itu bisa mengakibatkan bencana susulan,” ujar Dadang.

Dia, menilai selama ini pemerintah hanya menghamburkan anggaran dengan membiayai konsultan pengawasan dan pengendalian. “Bagaimana hasil analisis mereka, apa hasil evaluasinya, selanjutnya verifikasi hingga solusinya, tidak pernah tepat sama sekali,” ujar dia.

 

Dia menambahkan, untuk menciptakan sinergisitas itu tidak bisa dilakukan secara individual. Masih ada, lanjutnya, yang harus dilibatkan dalam setiap pembangunan, yakni masyarakat.

 

Mestinya, menurut dia juga, dari beberapa kejadian itu bisa dijadikan cermin untuk bersikap bijak terhadap alam. Sehingga hukum tata ruang yang mencakup air, bumi, udara, dan langit bisa harmonis.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 05:03 WIB

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru