Jelang lebaran, Pemerintah Kota Bandung diminta tertibkan masyarakat yang berkunjung ke pusat perbelanjaan atau pasar-pasar tradisional.
DARA – Hal itu penting dilakukan agar tak terjadi kerumunan yang bisa sebabkan lonjakan kasus positif Covid-19.
“Pasar tradisional dan pasar modern, belakangan ramai dikunjungi masyarakat. Sebagian besar dari mereka abai dengan protokol kesehatan. Pemkot harus lebih intens memantau penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat publik, jangan sampai kerumunan dibiarkan. Kita tidak ingin ada ledakan kasus Covid-19 setelah lebaran,” tegas Sekretaris Komisi A DPRD Kota Bandung Erick Darmadjaya, di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat (7/5/2021).
Politisi Partai Solidaritas Indonesia memandang, bila keinginan masyarakat untuk berbelanja jelang hari raya memang meningkat. Namun begitu, kondisi ini jangan dibiarkan dan harus diantisipasi agar tidak terjadi ledakan kasus baru seperti yang dialami India.
“Salah satu pemicu lonjakan kasus di India salah satunya karena terjadi kerumunan orang, dan kondisi itu mirip dengan membludaknya pengunjung pasar tradisional dan pasar modern di kita,” ujarnya.
Erick meminta pemerintah kota menyiapkan strategi khusus guna mengantisipasi hal terburuk. Terlebih, saat ini varian baru Covid-19 sudah dikonfirmasi masuk ke Indonesia.
“Menyiapkan skenario terburuk sebagai antisipasi, adalah langkah yang harus disiapkan Pemkot, terutama menghadapi jika terjadi lonjakan kasus,” katanya.
Erick juga mengingatkan soal potensi meningkatnya kegiatan wisata saat libur Idul Fitri nanti. Masyarakat dilarang mudik dan kemungkinan besar larinya ke tempat-tempat wisata yang diizinkan pemerintah.
“Pemkot Bandung harus kerja ekstra dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan, jika kita tidak ingin adanya klaster-klaster wisata,” pungkasnya.***
Editor: denkur