Masih ingat dengan nama Lia Eden? Pimpinan Sekte Salamullah ini sudah meninggal dunia dan jenazahnya hari ini dikremasi di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin (12/3/2021).
DARA – Dilaporkan ada sekitar 50 orang pengikut Lia Eden hadir dalam prosesi kremasi itu, pagi tadi pukul 09.00 WIB.
Dikutip dara.co.id dari suara.com, sebelum dikremasi para pengikut Lia Eden melaksanakan prosesi upacara sesuai dengan kepercayaan yang mereka anut.
Lia Eden yang bernama asli Lia Aminuddin lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947. Ia meninggal dunia Jumat (4/4/2021).
Lia Eden sosok wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru.
Aliran kepercayaan yang ia yakini melanjutkan ajaran tiga Agama Samawi: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.
Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.
Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.
Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut “Undang-undang Jibril” (Gabriel’s Edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.
Dikutip dari detikcom, tahun 2005, Indonesia pernah digegerkan oleh kemunculan Lia Eden yang mengaku mendapatkan wahyu dari Jibril. Dia pun mendapatkan sejumlah pengikut lewat Takhta Suci Kerajaan Tuhan.
Namun, MUI menilai ajaran Lia Eden sebagai ajaran sesat. Lia Eden juga ditangkap atas tuduhan penodaan agama. Terakhir dia pernah dihukum selama 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011.
Saat bebas, Lia Eden mengaku tidak kapok dipenjara. Lia menyatakan akan terus menyiarkan keyakinannya dengan mendamaikan semua agama.
“Ah nggak. Saya tidak kapok. Saya akan kembali dengan tugas mulia saya. Saya tidak takut. Ini urusan Tuhan harus dilakukan. Amanat Allah harus dilakukan,” kata Lia Eden saat menghirup udara bebas di LP Perempuan Tangerang, Jumat (15/4/2011).***
Editor: denkur | Sumber: suara.com-detikcom