Peran mereka dalam melakukan pengawasan Pilkada Serentak tersebut, sambung Riza, sangat dibutuhkan dan membantu Bawaslu selama ini.
DARA| Puluhan generasi zilenial, sebagai pemilih pemula mengikuti sosialisasi tentang Peraturan Bawaslu Nomor 6 Tahun 2024 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota , pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 di Resort Lembang Asri, Kamis (10/10/2024).
Mereka yang berasal dari Perguruan Tinggi dan SMAN Kecamatan Cisarua dan Parongpong diberikan pemahaman tentang upaya pencegahan sejak dini terkait pelanggaran pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024.
Ketua Bawaslu KBB, Riza Nasrul Falah mengatakan, kali ini Bawaslu menggandeng pemilih pemula dari kalangan generasi Z dengan harapan penyelenggaraan Pilkada Serentak di KBB bisa berlangsung secara jurdil.
Diharapkan, mereka bisa berpartisipasi aktif selain sebagai pemilih, juga bisa berpartisipasi memberikan pengawasan di lapangan.
“Hari ini, kami menuntaskan kewajiban sosialisasi terkait pengawasan penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta bupati, dan walikota,” ujarnya usai membuka acara tersebut.
Ia menyatakan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada pemilih pemula, khususnya generasi Z, agar mereka lebih mengerti proses pemilihan dan dapat berpartisipasi dalam pengawasan di lapangan sesuai tahapan.
Saat ini tahapan Pemilukada Serentak, mulai pelaksanaan kampanye, yang ditengarai masih banyak pelanggaran. Salah satunya, penyimpanan alat peraga kampanye (APK) pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung Barat serta paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di sekolah dan fasilitas keagamaan.
Melaluo sosialisasi ini, pihaknya berharap para peserta, yang telah dibekali dengan pengetahuan mengenai pelanggaran tersebut, dapat melakukan pencegahan sejak dini.
“Kami juga telah menyediakan Pojok Pengawasan di setiap kecamatan. Harapan besar kami, pemilih pemula tidak hanya ikut serta dalam pemilihan, tetapi juga aktif dalam pengawasan prosesnya, terutama saat penghitungan suara nanti,” imbuhnya.
Peran mereka dalam melakukan pengawasan Pilkada Serentak tersebut, sambung Riza, sangat dibutuhkan dan membantu Bawaslu selama ini.
Penempatan satu anggota Bawaslu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) kurang optimal dalam melakukan pengawasannya.
Pada pelaksanaan Pileg dan Pilpres lalu saja, Bawaslu mengaku sangat terbantu dengan keterlibatan masyarakat yang secara aktif ikut melakukan pengawasan jalannya pesta demokrasi tersebut.
“Dukungan masyarakat dalam melaporkan dugaan pelanggaran sangat membantu kami dalam bertindak cepat,” bebernya.
Apalagi keterlibatan generasi Z, yang diketahui melek Informasi dan Telekomunikasi (IT), ia meyakini fungsi pengawasannya bisa lebih cepat lagi.
Selain itu, kaum Z ini dipandang relatif belum terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan politik. “Saya berharap, mereka yang mengikuti sosialisasi hari ini bisa mengajak, minimal rekan sebayanya untuk ikut berpartisipasi melakukan pengawasan,” ucap Riza.
Ia juga mengatakan jika Bawaslu Bandung Barat, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga demokrasi, agar proses pemilihan dapat berjalan dengan aman dan tertib.
“Kita membangun sinergitas dan berkolaborasi dengan berbagai stackeholder agar berpartisipasi aktif, selain sebagai pemilih, juga ikut melakukan pengawasannya,” pungkasnya.
Editor: Maji
