DARA | BANDUNG – Bandung diserbu pelancong pada liburan Tahun Baru 2019. Tak hanya datang dari Jakarta atau Jabodetabek, tapi juga dari luar Jawa Barat. Bandung memang selalu menawarkan kenyamanan baik dalam wisata alam, mode pakaian maupun kuliner.
Sisi lain, Bandung pun selalu menyediakan sejumlah hotel berbintang yang akan memanjakan pelancong jika menginap di kota kembang ini seraya menikmati kesejukan alamnya.
Data dari Persatuan Hotel dan restaurant Indonesia (PHRI) Jawa Barat menyebutkan untuk libur tahun baru 2019 ini, tingkat okupansi hotel di Kota Bandung meningkat 85 persen.
Peningkatan hunian ini, kata Ketua PHRI Jabar, Herman Mochtar, terjadi sejak Sabtu 22 Desember 2018. Bahkan, hari itu mencapai angka 95 persen.
Khusus di bulan Desember tahun ini, lanjut Herman, moment yang cukup menguntungkan bagi para pengusaha perhotelan. Apalagi banyak instansi baik pemerintahan maupun swasta yang menggelar acara di akhir tahun seperti rapat-rapat. Momen ini kemudian disambung dengan liburan anak sekolah, Natal kemudian Tahun Baru.
“Dibandingkan tahun kemarin, tahun ini bagus. Bulan Desember kan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) banyak orang dari instansi, Kementerian rapat akhir tahun. Kemudian disambung liburan anak sekolah, Natal dan Tahun Baru. Apalagi tanggal 1 itu kan jatuhnya Selasa. Itu hari kejepit,” ujarnya.
Salah satu hotel yang kebanjiran pengunjung di liburan tahun 2018 ini adalah Hotel Bintang 4 Grand Pasundan. Sejak perayaan Natal, 25 Desember 2018, tingkat hunian di hotel ini meningkat hingga 85 persen. Diprediksi, hingga tiga hari setelah pergantian tahun, penghuni akan terus bertambah.
Rika Nurhatipah dari resepsionis Grand Pasundan Hotel mengatakan, tingkat hunian tahun ini memang cukup ramai. “Setiap tahun memang cukup ramai. Kondisi itu terjadi setiap akhir tahun,” ujarnya melalui telepon.
Grand Pasundan Hotel selalu menyediakan layanan yang memuaskan pengunjung, termasuk paket khusus di liburan akhir tahun 2018 ini. Namun, secara rinci Rika tidak bisa menyebutkan jumlah hunian dan paket khusus apa yang disediakan. “Itu ada di bagian marketing,” ujarnya.
Pengunjung yang datang ke Grand Pasundan Hotel hingga artikel ini ditayangkan, kata Rika, umumnya datang dari Jabodetabek. Namun, dari kota-kota besar lain pun ada. Diprediksi mereka akan menginap beberapa malam. “Biasanya dua hari pasca pergantian tahun, kamar masih penuh,” ujar Rika.
Grand Pasundan Convention Hotel memang tak pernah bosan meningkatkan kualitasnya, baik kualitas pelayanan fasilitas maupun harga yang ditawarkan, sehingga tak heran jika customer/pelanggan tetap loyal, menikmati jasa layanan nginap, makanan, minuman dan fasilitas lainnya.
Hotel ini berada di Jl. Peta no 147-149(lingkar selatan). Kawasan strategis di Kota Bandung. Sebagai hotel bintang empat yang memiliki kemampuan dalam meningkatkan jumlah Customer (pelanggan) tentu selalu mempunyai strategi – strategi untuk bersaing dengan competitor atau hotel lainnya. Salah satunya selalu memberikan pelayanan yang baik kepada para pelanggannya. Selalu mengutamakan keinginan pelanggan dan menanggapi keluhannya.
Grand Convention Hotel, dibangun tahun 2002, setahun kemudian selesai di bawah management PT. Graha Bandung Kencana. Opening Grand Pasundan Convention Hotel Bandung dilaksanakan 1 Maret 2003.
Hotel mewah ini memiliki luas areal tanah 9.317 m2 dan luas bangunan 16.548 m2. Seperti konsep pada awalnya Grand Pasundan Convention Hotel lebih menonjolkan aspek konpensi sebagai segmen yang akan diraihnya. Dengan memiliki Malibu Dome yang mempunyai tatanan apik dan serba canggih, diharapkan masyarakat Bandung dapat memanfaatkannya sebagai tempat meeting, launching, gathering, wedding, dan event lainnya.
Grand Pasundan Convention Hotel dari aspek loyalitas didirikan berdasarkan SIUK (Surat Izin Usaha Kepariwisataan) no. 556/Si. 3332 HmSw Dispar, 4 Desember 2002 dan Grand Pasundan Convention Hotel adalah hotel dengan kualifikasi hotel bintang tiga dan sekarang berkembang menjadi hotel bintang empat.
Klasifikasi atau pengelompokan sebuah hotel ditentukan berdasarkan faktor lokasi hotel, perencanaan harga, jumlah kamar, jenis tamu yang menginap, lama tamu yang menginap dan klasifikasi bintang. A.
Grand Pasundan Convention Hotel menawarkan harga kepada tamu sudah termasuk breakfast. Dilihat dari perencanaan harga tersebut, maka Grand Pasundan Convention Hotel termasuk Continental Hotel. B.
Jumlah kamar 167 kamar, sehingga berdasarkan jumlah kamar itu Grand Pasundan Convention Hotel Bandung tergolong dalam medium hotel atau hotel tingkat menengah. C.
Tamu yang menginap di Grand Pasundan Convention Hotel Bandung adalah para pengusaha atau tamu yang melakukan aktivitas bisnis. Berdasarkan jenis tamu yang menginap, maka Grand Pasundan Convention Hotel Bandung termasuk ke dalam Business Hotel. D. Lamanya tamu yang menginap, umumnya dua hingga tiga hari, sehingga berdasarkan hal tersebut Grand Pasundan Convention Hotel Bandung tergolong dalam Semi Residential Hotel. E.
Kemudian soal lokasi. Grand Pasundan Convention Hotel Bandung berada di daerah kota yang dirancang sedemikian rupa sebagai hotel konvensi, sehingga hotel ini dikelompokkan dalam jenis City Hotel. F.
Grand Pasundan Convention Hotel Bandung didirikan berdasarkan SIUK (Surat Izin Usaha Kepariwisataan) No. 556/Si. 3332 Hm Sw Dispar, Grand Pasundan adalah hotel dengan klasifikasi bintang tiga. Namun, sejak 2008 dengan penambahan gedung, kamar serta fasilitas pendukung lainnya, Grand Pasundan Convention Hotel pun berubah menjadi hotel bintang 4.
Tahun 2003, bersamaan selesainya pembangunan Grand Pasundan Convention Hotel, devisi Public Relationspun dibentuk. Mengingat pentingnya devisi Public Relations, maka management hotel dengan kebijakannya mendirikan Public Relations dengan tujuan untuk memperkenalkan dan membentuk citra positif ditengah masyarakat. Adapun tugas utama dari devisi Public Relations itu menjalin kerja sama dengan beberapa media lokal, sehingga menjadikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung hotel untuk kerjasama dengan pihak hotel.***
Editor: denkur