Lima Tanaman Herbal Ini Diyakini Ampuh Redakan Asam Urat

Minggu, 17 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILustrasi (Foto: hellosehat)

ILustrasi (Foto: hellosehat)

Asam urat adalah jenis radang sendi yang menyebabkan rasa sakit yang mirip dengan osteoartritis, meski ada beberapa perbedaan yang jelas. Ini disebabkan oleh penumpukan asam urat yang tinggi dalam darah.


DARA – Asam urat yang menumpuk di persendian menyebabkan peradangan disertai rasa tidak nyaman dan nyeri. Beberapa pengobatan alami dapat membantu meredakan asam urat.

Berikut tanaman herbal yang dipercaya ampuh sebagai penurun asam urat seperti dikutip dara.co.id dari PMJNews merangkum dari laman Healthline, Minggu (17/7/2022):

1. Ceri
Menurut penelitian ceri, baik yang memiliki rasa asam, manis, warna merah, hitam, dalam bentuk ekstrak, sebagai jus, atau mentah adalah obat rumahan yang sangat populer dan berpotensi berhasil bagi banyak orang.

Buah ini dapat bekerja untuk mencegah serangan asam urat. Penelitian ini merekomendasikan tiga porsi bentuk ceri apa pun selama dua hari, yang dianggap paling efektif.

2. Cuka Sari Apel
Cuka sari apel, jus lemon, dan kunyit masing-masing sering direkomendasikan untuk asam urat. Tidak ada penelitian kuat yang mendukung cuka sari apel ampuh mengatasi asam urat, meskipun penelitian menunjukkan baik untuk ginjal.

Campurkan jus dari satu perasan setengah lemon ke dalam air hangat. Campurkan dengan 2 sendok teh kunyit dan 1 sendok teh cuka sari apel. Sesuaikan dengan selera dan minum dua sampai tiga kali sehari.

3. Kembang Sepatu
Kembang sepatu dipercaya bisa menjadi obat asam urat. Satu penelitian menunjukkan bahwa kembang sepatu dapat menurunkan kadar asam urat, meskipun penelitian ini dilakukan pada tikus.

4. Seledri
Seledri sering digunakan untuk mengobati masalah kencing. Untuk asam urat, ekstrak dan biji seledri telah menjadi pengobatan rumahan yang populer.

Penggunaan eksperimental terdokumentasi dengan baik, meskipun penelitian ilmiah masih sedikit. Diperkirakan seledri dapat mengurangi peradangan. Jumlah seledri yang cukup untuk mengobati asam urat tidak didokumentasikan.

Cobalah makan seledri berkali-kali dalam sehari, terutama seledri mentah, jus, ekstrak, atau biji. Jika membeli ekstrak atau suplemen, ikuti petunjuk label dengan cermat.

5. Jahe
Satu studi menemukan jahe topikal mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan asam urat. Studi lain menunjukkan bahwa pada subjek dengan kadar asam urat tinggi (hiperurisemia), kadar asam urat serumnya berkurang dengan jahe.

Tetapi subjeknya adalah tikus, dan jahe diambil secara internal daripada topikal. Buat kompres atau tempel jahe dengan merebus air dengan 1 sendok makan parutan jahe segar.

Editor: denkur | Sumber: PMJNews

Berita Terkait

Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis
Pegadaian Ketuk Pintu Langit Sumsel, Wujud Peduli Kesejahteraan Masyarakat
Gejala dan Pencegahan Chikungunya
Pemberdayaan Masyarakat, Baznas Jabar Gelar Yankesling
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
IWAPI DPP Pariwisata Rayakan Hari Gizi Nasional dengan Misi Sosial di Eksotika Baduy
Inilah Fakta Kekhawatiran Gen Z yang Memicu Gangguan Kesehatan Mental
Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 08:51 WIB

Ini Manfaat dan Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis

Kamis, 13 Februari 2025 - 21:43 WIB

Pegadaian Ketuk Pintu Langit Sumsel, Wujud Peduli Kesejahteraan Masyarakat

Senin, 3 Februari 2025 - 10:51 WIB

Gejala dan Pencegahan Chikungunya

Sabtu, 1 Februari 2025 - 13:39 WIB

Pemberdayaan Masyarakat, Baznas Jabar Gelar Yankesling

Rabu, 29 Januari 2025 - 19:30 WIB

Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek

Berita Terbaru


PSSI akhirnya melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20.(Foto: PSSI)

HEADLINE

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Feb 2025 - 15:21 WIB