LIPI Ingatkan Pembangunan Ibu Kota Baru Ancam Spesies di Sangkulirang

Rabu, 28 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

goa kalimantan, Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. (Foto: Arkenas/Pindi Setiawan)

goa kalimantan, Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur. (Foto: Arkenas/Pindi Setiawan)

DARA | JAKARTA – Pembangunan infrastruktur ibu kota baru mengancam spesies di situs batuan gamping atau karst Sangkulirang-Mangkalihat Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Kutai Timur.

Demikian dikatakan Peneliti Biologi LIPI Cahyo Ramadi, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (28/8/2019).

Karst Sangkulirang-Mangkalihat, kata Cahyo merupakan rumah kebudayaan masa lalu dan juga rumah berbagai spesies yang khas, unik dan endemik. Beberapa spesies juga sudah mengalami tekanan akibat perubahan lahan antara lain tambang batubara dan perkebunan sawit.

Dikutip dari CNNIndoneisa.com, LIPI menilai saat ini potensi lingkungan terganggu bakal semakin menguat akibat meningkatnya kebutuhan semen untuk mendukung pembangunan infrastruktur untuk ibu kota baru. LIPI pun menyebut sejumlah rencana penambangan batu gamping di Karst Sangkulirang-Mangkalihat untuk industri semen telah bermunculan.

Menyoal spesies apa saja yang mendiami gua karst itu, LIPI menyebutkan ada Kepiting Gua (Guaplax denticulata), Kecoak Raksasa (Miroblatta baai), Kalacemeti Sangkulirang (Sarax sangkulirangensis), Kalacemeti Gua (Sarax cavernicola), dan Kalacemeti Mardua (Sarax mardua).

LIPI mengingatkan kepada pemerintah untuk secara matang memanfaatkan bahan baku yang ada guna mendukung pembangunan infrastruktur ibu kota baru agar mencegah penurunan fungsi ekosistem karst.***

Editor: denkur/Sumber: CNNIndonesia.com

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
TEDxSampoerna University 2025: Dorong Generasi Z untuk Siap Menghadapi Tantangan Global dengan Tema “UpNex”
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:21 WIB

Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:12 WIB

Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB