Lockdown di India Kacau, PM Narendra Modi Minta Pengampunan Rakyat

Senin, 30 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ratusan pekerja migran bersama keluarga mereka berkumpul di kawasan New Delhi, India, Sabtu (28/3/2020). (Foto: AP Photo)

Ratusan pekerja migran bersama keluarga mereka berkumpul di kawasan New Delhi, India, Sabtu (28/3/2020). (Foto: AP Photo)

Setelah memberlakukan lockdown besar-besaran untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang katanya telah menyakiti jutaan orang miskin, Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi telah meminta pengampunan kepada rakyatnya.

DARA | NEW DELHI – Narendra Modi telah dihujani kritik yang semakin meningkat karena kurangnya perencanaan menjelang lockdown, yang diberlakukan dengan pemberitahuan kurang dari empat jam.

Sekitar 1,3 miliar penduduk India kehilangan pekerjaan dan kelaparan karena pemberlakuan lokcdown tersebut. Puluhan ribu buruh migran terpaksa berjalan ratusan kilometer ke desa asal mereka.

Dalam pidato radio mingguannya, PM Modi meminta maaf atas dampak dari tindakan ketatnya yang memaksa rakyat tinggal di rumah. Menurutnya, tidak ada cara lain untuk menghentikan penyebaran virus yang begitu cepat tersebut.

“Terutama ketika saya melihat saudara-saudari saya yang malang, saya pasti merasa bahwa mereka pasti berpikir, perdana menteri seperti apa yang telah menempatkan kami dalam kesulitan ini? Saya terutama mencari pengampunan mereka,” kata Modi seperti dilansir BBC dan okezone.com, Senin (30/3/2020).

Dirinya merasa banyak yang akan marah kepadanya, karena secara paksa dikurung di rumah mereka masing-masing.

“Saya mengerti masalah anda tetapi tidak ada cara lain untuk berperang melawan virus corona. Itu adalah pertempuran hidup dan mati, dan kita harus memenangkannya,” ungkapnya.

Berdasarkan aturan lockdown total yang diberlakukan di India sejak, Selasa (24/3/2020) orang-orang dilarang meninggalkan rumah mereka selama tiga pekan. Semua bisnis yang tidak penting telah ditutup dan hampir semua pertemuan publik dilarang.

Ini telah memicu eksodus dari kota-kota besar seperti Delhi, di mana ribuan pekerja migran berangkat dalam perjalanan panjang kembali ke desa asal mereka setelah transportasi dihentikan. Pada Sabtu (28/3/2020) seorang pekerja meninggal setelah berusaha berjalan sejauh 270 kilometer untuk kembali ke rumah.

India mengumumkan bantuan sebesar USD22 miliar untuk rakyat miskin pada Selasa, termasuk makanan gratis dan pemberian uang tunai, tetapi ada kekhawatiran ini mungkin tidak mencapai mereka yang paling membutuhkan.

Para pakar ekonomi mengatakan perlu lebih banyak bantuan untuk rakyat miskin, yang perlu dikucurkan agar krisis akibat pandemi Covid-19 tidak menjadi bencana ekonomi yang lebih besar.

India telah melaporkan sekitar 1.000 kasus virus corona dan 25 kematian. Namun, para ahli khawatir bahwa jumlah sebenarnya infeksi bisa jauh lebih tinggi, terlebih karena India memiliki salah satu tingkat pengujian (Covid-19) terendah di dunia.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

NASIONAL

BPPA Pilih Sembilan Anggota Dewan Pers Periode 2025-2028

Selasa, 4 Mar 2025 - 23:04 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Begini Isi LKPJ Wali Kota Sukabumi 2024

Selasa, 4 Mar 2025 - 19:52 WIB