OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
KEMUDI telah diraih. Perahu menuju “Samudra”, angkat jangkar! Nova Arianto segera melayarkan Timnas “under” 17 ke Qatar (3-27 November 2025).
Kemenangan 1-0 atas Korea Selatan, dan 4-1 pada Yaman (dalam sepekan ini). Telah memastikan Zahaby Gholy-Evandra Florasta-Rafi Rasyik dkk menjadi bagian dari 48 tim elite yang berlaga di FIFA Cup.
Tidak seperti Timnas senior yang masih berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 (AS-Kanada-Meksiko). Timnas ‘under’ 17, yang mayoritas masih berintikan pemain-pemain ‘endemik’ (bukan diaspora/naturalisasi), mengagetkan sejumlah negara Asia.
Matthew Sitorus Baker (gelandang bertahan). Merupakan satu-satunya pemain “blasteran”, yang “menghiasi” Timnas U-17. Memberi warna pada keberhasilan anak asuh mantan asisten pelatih Shin Tae Yong (Nova Arianto).
Terlepas dari apa pun hasil Piala Asia 2025 nanti. Nova Arianto (empat tahun bersama “coach” Shin Tae Yong), menjadi “coach” pertama dalam sejarah Indonesia. Membawa Timnas yang diasuhnya ke Piala Dunia, “lewat kompetisi” sesungguhnya.
Piala Dunia 1938 (Hindia Belanda) di Paris, atau Piala Dunia U-20 (Jepang), atau Piala Dunia U-17 (Jakarta), didapat Indonesia. Bukan lewat hasil kompetisi yang kompetitif.
Menggantikan Jepang yang mundur saat kualifikasi, Federasi Sepak Bola Hindia Belanda (Indonesia), menjadi peserta. Karena itu, Indonesia adalah negara Asia pertama yang ikut Piala Dunia.
Kepesertaan ke-2 Indonesia di Piala Dunia, terjadi saat Jepang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 (25 Agustus-7 September 1979).
Irak, bersama Korea Selatan yang lolos lewat kualifikasi. Mengundurkan diri. Korea Utara yang ditunjuk menggantikan Irak, juga menolak untuk tampil. Akhirnya, Indonesia mendapat “durian runtuh”.
Sempat mengalahkan Malaysia (2-0) dan membantai Yordania 4-0 , Indonesia menjadi “runner-up” group.
Sayangnya Indonesia gagal menang di “putaran” berikutnya. Mundurnya Irak dan, ‘emoh’nya Korea Utara, membawa Indonesia berhadapan dengan Argentina (baca: Diego Maradona dkk) di putaran final Piala Dunia U-20/1979. Lalu tersisih di fase group.
Kiprah Indonesia di Piala Dunia berlanjut 2023. Menggantikan Peru yang dianggap tidak siap, Indonesia (tuan rumah) menjadi peserta otomatis. Walau tidak berprestasi, catatan sejarah mengukir Timnas U-17, tampil di Piala Dunia.
Ibarat “kerangka tubuh”, kehadiran Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia 2025, telah mengejutkan regional ASEAN. Kerangka itu tidak rapuh. Namun “dialiri darah” yang mampu mengalahkan salah satu raksasa Asia, Korea Selatan.
Nova Arianto, yang bersama, Gong Oh-kyun, Choi In-cheol, Kim Bong-soo, Yoo Jae-hoon, menjadi asisten Shin Tae Yong (STY). Nampak betul, mampu mengadopsi sistem permainan yang diterapkan STY.
Transfer ‘knowledge’ sepak bola ala STY didapat dan diterapkan oleh Nova saat mengalahkan: Timnas Korea Selatan dan Yaman.
Apa pun hasil pertandingan ke-3 (terakhir) fase group C (Kamis/10 April) antara: Indonesia vs Afghanistan, Korea Selatan vs Yaman, kiprah Indonesia bersama tujuh wakil Asia (diambil dari juara & runner up Piala Asia ini). Sudah tak terbendung.
Korea Selatan-Yaman yang sama-sama sekali kalah dan sekali menang (poin masing 3). Mereka akan saling “bunuh” untuk mendapat poin 6.
Andaikan Korsel menang (apa pun hasil Indonesia-Afghanistan), tak mempengaruhi jatah Indonesia ke Piala Dunia. Begitu juga bila Yaman menang. Bila Yaman-Korsel draw, maka Korsel yang akan mendampingi Indonesia ke Piala Dunia. Selisih gol Korsel, lebih baik dari Yaman.
Indonesia telah melewati “badai” pertama, sekaligus menghindari “batu karang”. Lolos ke Piala Dunia, dan akan bermain bersama wakil Eropa: Swiss, Jerman, Prancis, Italia, Portugal, Inggris, Austria, Belgia, Irlandia, dan Republik Ceska.
Juga wakil CONMEBOL (Amerika Selatan) yang masih berlangsung. Ditambah lima wakil Afrika (Maroko, Zambia, Afrika Selatan, Mali, dan Burkina Faso). Serta wakil Amerika Utara, Oceania, serta Asia lainnya.
Indonesia siap-siap “menenun”, masa depan sepak bola nasional. Lewat Timnas U-17. Selamat! Namun, jangan lupa! Piala Asia belum usai. Cetak sejarah lebih jauh!