Pemukiman warga di Kampung Hegarmanah RT 02/RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diterjang longsor yang terjadi, Selasa (11/2/2020) sekitar pukul 21.00 WIB.
DARA| BANDUNG- Longsor tersebut diduga karena saluran air (gorong-gorong) milik PT Jasa marga tidak berfungsi. Longsor yang berasal dari tebing di pinggir jalan Tol Cipularang KM 118 itu menyapu sawah, rumah, dan kolam ikan milik warga. Jarak antara titik longsor dengan pemukiman cukup jauh, kurang lebih 1 kilometer.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, sedikit ada 10 rumah yang terdampak, tiga diantaranya mengalami rusak berat dan satu tertimbun tanah longsor. Sementara itu, enam rumah lainnya terancam longsor susulan.
“Ada 80 orang yang diungsikan ke tempat yang lebih aman dan ada 3 hektar sawah yang rusak,ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo di lokasi kejadian, Rabu (12/2/2020).
Sejauh ini pihaknya tengah melakukan penanganan darurat di sekitar lokasi kejadian, dengan mendirikan posko pantau pergerakan tanah. Selain itu, posko medis dan logistik juga disiapkan bagi warga terdampak bencana. “Yang paling itu saat ini, kita penuhi dulu kebutuhan masyarakat terdampak,” katanya.
Salah seorang warga setempat, Jajang (41) mengatakan, longsor tersebut terjadi tiba-tiba dan tidak ada hujan sebelumnya. Diduga, kata dia, longsor disebabkan karena tertimbunnya salurna air di bawah jalan Tol Cipularang.
“Semua warga langsung bergegas meninggalkan rumah karena khawatir terjadi longsor susulan. Sebagian mengungsi ke rumah kerabat, sebagian lagi ke masjid terdekat. Kalau kita diam di rumah tidak mungkin. Jadi kemarin kita langsung mengungsi semua,” ungkap Jajang.
Warga lainnya, Abas (50), mengaku pasrah melihat kondisi rumahnya yang mengalami rusak parah diterjang longsor. Beruntung tidak ada anggota keluarganya yang menjadi korban.
“Saya, istri, dan anak-anak alhamdulillah selamat. Kalau harta tidak apa-apa jadi korban. Rumah juga rusak parah, ya pasrah saja namanya musibah,” kata Abas.
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Maji