Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengunjungi lokasi pengungsian korban longsor Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu malam (5/12/2020).
DARA | GARUT – Bupati memberikan bantuan berupa susu untuk anak-anak, dan uang tunai untuk para korban bencana.
“Hari ini saya ada di pengungsian longsor di Talegong. Kita pastikan bahwa Tagana sudah datang kesini. Kemarin BPBD sudah kasih ini (kasur), tadinya di sini ya (alas terpal) sekarang sudah pakai kasur. Kita juga ada susu sumbangan dari KOPRI, juga ada uang masing-masing Rp50 ribu, untuk berapa ratus orang di sini kita akan berikan,” ujarnya, Sabtu malam (5/12/2020).
Rudy pun memastikan, semua ini akan ada solusinya dan Pemerintah Kabupaten Garut akan melakukan langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan ini.

“Kita lakukan program pembersihan, dokter siap siaga 24 jam, ini masa pandemi jadi protokol kesehatan tetap lakukan, semoga mereka sabar, kita pemerintah daerah bisa memberikan langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan masalah kemanunisaan ini,,” ujarnya.
Bencana longsor dan pergerakan tanah di Kecamtan Talegong ini, setidaknya mengakibatkan kerusakan yang terjadi di 16 rumah, dengan 12 rumah rusak berat, dan 4 rumah rusak ringan.
Serahkan bantuan kasur
Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke lokasi bencana alam di wilayah selatan Kabupaten Garut, usai melakukan pengecekan terhadap korban bencana alam di Kecamatan Talegong, Bupati Garut Rudy Gunawan, langsung melanjutkan perjalanan ke Desa Cisewu Kecamatan Cisewu.
Tempat pengungsian yang berada di Gedung Olahraga Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, merupakan titik pengecekan yang dilakukan bupati beserta rombongan, termasuk Yudha Puja Turnawan, Anggota DPRD Kabupaten Garut dari Fraksi PDIP, Sabtu malam tadi.
Dalam kunjungan ini, bupati menyatakan keprihatinannya melihat para pengungsi yang masih tidur menggunakan alas seadanya. Upaya untuk menangani hal tersebut, Bupati memberikan 36 kasur untuk para pengungsi agar bisa tidur dengan nyaman di lokasi pengungsian.
Rudy berterimakasih kepada masyarakat yang sudah bergotong royong dalam menghadapi bencana alam. Selain itu, ia akan melakukan langkah-langkah konkret lainnya dalam penanganan bencana alam khususnya di Cisewu.
“Saya terimakasih kepada masyarakat yang sudah bergotong royong luar biasa, kami dari BPBD (Badan Penanggulangan Becana Daerah) hari ini mengirimkan kasur, supaya saya menginginkan semuanya tidur di kasur, sementara kita melakukan langkah-langkah konkret lainnya,” ujarnya.
Menurut Rudy, pemberian kasur ini bermaksud agar pengungsi yang sudah lanjut usia bisa terlayani dengan baik.
“Kasur sedang menuju kesini supaya nanti terutama orang-orang tua bisa dilayani dengan baik. Posko untuk makanan sudah tersedia, malam ini kadinsos (Kepala Dinas Sosial) menuju lagi kesini untuk memperkuat posisi material yang akan dipasang di sini,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Rudy, protokol kesehatan tetap diterapkan mengingat masa pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
“Terimakasih semoga mereka sabar, Allah memberikan pertolongan kepada kita, kita di masa pandemi tetap menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Adapun daftar jumlah pengungsi tercatat 245 kepala keluarga dengan 676 jiwa yang terdiri dari 4 lokasi pengungsian diantaranya adalah sebagai berikut, sebanyak 104 kepala keluarga 280 jiwa dievakuasi ke Gedung Madrasah Ibtidaiyah An-nur Cigentur, 111 kepala keluarga 316 jiwa dievakuasi ke GOR Desa Cisew, 18 kepala keluarga 44 jiwa dievakuasi ke RA Al Fajar Cisamak, dan 12 kepala keluarga 36 jiwa dievakuasi ke rumah Kades Pamalayan.***
Editor: denkur