SOSOK Muhammad Ridwan Suryana (18), siswa SMK Pasundan Cianjur, Jawa Barat cukup menyita perhatian dan menjadi perbincangan masyarakat. Namanya melambung pascaaksi heroiknya menolong Ipda Erwin Yudha, polisi yang terbakar saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berakhir anarkis di depan Komplek Pemkab Cianjur, Kamis (15/8/2019).
Berkat ketulusan hatinya untuk menolong anggota Polri yang terbakar tersebut, siswa yang duduk di kelas XII ini diberi penghargaan oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriady, dan Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah. Ridwan mengaku senang atas penghargaan tersebut kendati ia tak menyangka sama sekali, yang ia lakukan itu menuai pujian publik hingga mendapat penghargaan.
Meskipun tahu resiko dan tanggungjawab seorang anggota Polri, Ridwan ternyata sangat inginmenjadi seorang polisi. “Walaupun tugas seorang polisi berat dan berbahaya, bahkan harus mengalami nasib tragis seperti yang dialami Ipda Erwin dan ketiga korban lainnya. Saya tetap bercita-cita menjadi polisi, karena jadi polisi itu tugas mulia. Saya ingin mengabdi kepada bangsa dan negara,” katanya, kepada wartawan, Selasa (20/8/2019).
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, Ridwan yang tinggal setahun lagi lulus sekolah itu mendapat atensi dan dukungan dari korps Bhayangkara tersebut. “Setiap hari Sabtu saya sekarang mengikuti binlat (bimbingan pelatihan) di Polres Cianjur,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi, memberikan penghargaan kepada M. Ridwan Suryana (18), pelajar SMK yang menolong anggota polisi yang terbakar dalam insiden unjuk rasa mahasiswa, Kamis (15/08/2019) siang.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi kepolisian atas jiwa sosial Ridwan. Kapolda menyerahkan langsung penghargaan tersebut di Mapolda Jabar, Senin (19/8/2019). Polda Jabar bahkan siap membimbing Ridwan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang anggota polisi.
Diketahui, foto Ridwan yang saat itu sedang memberikan air minum sambil memangku kepala korban di tengah situasi kacau itu tersebar luas di lini masa. Ia tak menyangka jika pertolongan yang ia berikan kepada anggota polisi yang terkapar dengan seragam compang-camping itu kemudian viral dan banjir pujian.
“Saya tidak punya maksud apa-apa. Saat itu saya spontan saja ingin menolongnya karena kasihan melihat bapak itu sendirian mengerang kesakitan,” katanya.
Keberadaannya di lokasi unjuk rasa itu sendiri karena ia tengah menjalani magang atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) di kantor staf wakil bupati di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur yang berjarak tak jauh dari lokasi unjuk rasa.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan empat orang tersangka. Satu di antaranya, RS (19), seorang mahasiswa yang teridentifikasi melakukan pelemparan bahan bakar yang menyebabkan empat anggota polisi terluka.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan