DARA | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung menyatakan, keberadaan sungai di kota ini menjadi sangat vital, karena memberikan dampak besar jika tidak dijaga dengan baik. Karena itu, Pemkot setempat tidak hanya berupaya menangani DAS, melainkan juga menjaga agar jangan sampai aliran sungai dicemari oleh sampah.
“Saya berterima kasih kepada UPI untuk ikut peduli kepada Sungai Citarum melalui mahasiswa yang KKN ini. Kita memang harus menjaga air sebagai sumber kehidupan,” katanya, saat katanya saat menerima mahasiswa KKN UPI di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, kemarin.
Ia memaparkan, Pemkot Bandung gencar menggelorakan gerakan Kurangi Pisahkan Manfaatkan sampah (Kang Pisman) sebagai upaya pengelolaan sampah. Selain menekan produksi sampah, gerakan ini juga menjadi fondasi untuk menciptakan budaya baru masyarakat Kota Bandung dalam upaya menjaga lingkungan.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPI, Yadi Ruyadi, menyatakan, 623 mahasiswa UPI siap diterjunkan di Kota Bandung dalam KKN Tematik Citarum Harum 2019. Mereka akan bertugas di wilayah Sektor 22 Satgas Citarum Harum.
“Kita akan mengemas program KKN di Kota Bandung menjadi KKN Tematik Citarum Harum. Sebanyak 623 mahasiawa akan ditempatkan di sebelas kecamatan atau di 58 kelurahan yang masuk ke wilayah sektor 22,” ujarnya.
Mahasiswa UPI telah dibekali misi untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga aliran sungai. Ia berharap, gerakan yang masif oleh para mahasiswa ini lebih mampu menjangkau sasaran.
“Ketika menangani masalah Citarum kalau tidak dari DAS ini berat. Jadi harus mulai dari hulu. Salah satu hulunya itu anak dan cucu sungai citarum dan ternyata di Kota Bandung jumlahnya banyak dan masalahnya kompleks, seperti banyaknya sampah domestik dari keluarga,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan