Selain berunjuk rasa mahasiswa pun bisa melakukan kegiatan kemanusiaan, antara lain membantu sebagian warga negeri ini yang tengah dilanda kabut asap. Mereka menggalang dana dari masyarakat. Besar kecilnya dana yang mereka galang, itu bukan masalah.
DARA | GARUT – ACT Tasikmalaya menerima titipan bantuan untuk bencana kabut asap dari Universitas Garut (Uniga). Penggalangan dana ini diinisiasi oleh mahasiswa Fakultas MIPA yang bekerjasama dengan organisasi mahasiswa yang ada di Uniga.
“Yang terlibat kebanyakan mahasiswa dan aktivis dari pengurus himpunan mahasiswa farmasi dan BEM Fakultas MIPA Uniga. Jadi kita bekerja sama dengan para organisator di kampus,” ujar Ketua BEM Uniga, Andi Permana, Rabu, (2/10/2019).
Tempat-tempat yang menjadi pusat penggalangan dana yaitu berada di Alun-alun Tarogong, sekitar kampus, dan Alun-alun Garut. “Banyak mahasiswa yang ikut turun untuk menyuarakan kepeduliannya. Termasuk dosen di lingkungan kampus terlibat dalam penggalangan dana ini,” katanya.
Mahasiswa Uniga menyerahkan langsung bantuan hasil penggalangannya kepada ACT Tasikmalaya berbentuk uang sebesar Rp10.008.400. Uang yang diserahkan merupakan hasil dari empat hari penggalangan.
Gerakan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa. Bantuan tersebut ia harapkan bisa meringankan beban warga terdampak kabut asap.
“Ini mungkin langkah kecil kami dari mahasiswa Uniga. Mudah-mudahan bisa meringankan beban sauadara-saudara di sana, meskipun sedikit,” ujarnya. ***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan