Proses pembuatan batik yaitu dengan cara dilukis, digambar atau menerapkan motif pada suatu kain polos, sehingga menimbulkan ciri khas dibanding kain lainnya.
DARA | Belum banyak yang menyadari batik adalah warisan budaya yang harus dilestarikan agar tidak punah. Butuh kesadaran sejak dini agar citra batik sebagai kebanggaan Indonesia tidak luntur.
Batik sudah diakui UNESCO menjadi warisan kemanusian untuk budaya lisan nonbendawi pada tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Salah satu teknik batik yang mudah untuk dicoba yaitu teknik ecoprint. Teknik ecoprint diartikan sebagai teknik yang pewarnaannya menggunakan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan seperti daun, bunga, atau bagian lainnya dengan mengambil pigmen warna.
Selain itu, teknik ecoprint dilakukan dengan cara memukul daun diatas kain atau kanvas secara perlahan agar pigmen warnanya tercetak dengan rata.
Kehati-hatian dalam memukul harus diperhatikan dan juga diperlukan kesabaran yang ekstra agar menghasilkan bentuk yang merata.
Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) bersama dosen pembimbing memberikan bimbingan kepada adik-adik panti asuhan untuk melakukan pengembangan kreativitas dengan cara memperkenalkan seni membatik menggunakan teknik ecoprint.
Kegiatan ini dilakukan 29 Oktober 2022 di Yayasan Islahul Hayat yang diketuai Abi Syarif Hidayat.
Melalui tim Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM), mahasiswa Universitas Pamulang membentuk kelompok yang diketuai Shiva Oktaviani Putri dengan anggota Alya Amelia Putri, Jumara Tori Syahaya, dan Siti Sarah Nurasiah. Didampingi Sasmita Sari Ardaninggar, SE, MSc selaku dosen pembimbing.
PMKM yang bertemakan “Mengembangkan Kreativitas Pada Anak Usia Dini dengan Memperkenalkan Seni Membatik Menggunakan Teknik Ecoprint” ini bertujuan membentuk kreativitas dan memperkenalkan seni membatik menggunakan teknik ecoprint kepada adik-adik panti Yayasan Islahul Hayat.
Penyuluhan ini dilakukan agar adik-adik panti Yayasan Islahul Hayat bisa mengembangkan kreativitas mereka dengan cara membatik yang menggunakan bahan-bahan alami dan mudah ditemukan.
Pada kegiatan ini terdapat beberapa hal positif, yaitu:
1. Menumbuhkan jiwa kreativitas pada adik-adik di Yayasan Ishlahul Hayat,
2. Memperkenalkan seni membatik dalam rangka melestarikan kebudayaan batik Indonesia,
3. Menumbuhkan kebiasaan mengurangi penggunaan kantong atau tas plastik dan menggantinya dengan tas kain dalam rangka melestarikan lingkungan,
4. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan menjadikan hasil kerajinan totebag batik sebagai ide usaha.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dimana anak-anak sangat antusias dalam mempraktikannya.
Editor: denkur