DARA | BANDUNG – Aset Pemprov Jabar masih banyak yang belum dikelola secara maksimal. Ini mendasar pada temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Temuan tersebut lantas ditindaklanjuti oleh DPRD Jabar dengan membentuk Pansus.
Anggota Komisi III DPRD Jabar Husin mengakui, sejauh ini masih banyak aset baik yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) yang tidak termanfaatkan dengan baik.
Aset tersebut menurut Husin berpotensi besar, untuk menyumbang pendapatan daerah. Karena itu dia berharap, dengan adanya Pansus Aset, akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) lebih maksimal.
“Ada temuan dari BPK tentang pemanfaatan aset yang belum maksimal. Baik yang dikelola atau dimiliki oleh BUMD, maupun Pemprov. Sebagai perbandingan, DKI Jakarta dimana aset ini nomor tiga dan empat penyumbang favorit untuk PAD. Kalau mereka bisa, ya kenapa Jabar enggak,” kata Husin.
Husin memprediksi, jika Pansus Aset ini bisa berjalan maksimal. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bisa meningkat, hingga 30 persen dari yang sudah ada saat ini. Meski diakuinya, dalam proses tersebut tidak akan mudah. Hanya saja Husin mengaku optimistis, program tersebut dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
“Kalau Pansus BUMD dan Pansus Aset ini jalan dua-duanya. Kemudian bisa memberikan hasil maksimal, kita prediksi APBD kita akan bertambah kurang lebih 30 persen. Ini memang tidak mudah, tapi harus mulai dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan kita,”katanya.