Malaysia Berlakukan Lockdown, Ini Reaksi Warganya

Senin, 23 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana di jalan di Malaysia terlihat sepi (Foto : okezone)

Suasana di jalan di Malaysia terlihat sepi (Foto : okezone)

Malaysia berlakukan lockdown, atau membatasi segala bentuk pergerakan penduduknya demi mencegah penyebaran COVID-19. Negeri Jiran itu menutup segala aktivitas dari dalam maupun luar negaranya.

DARA| JAKARTA- Kebijakan keras yang diambil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Rabu (18/3/2020) lalu itu, sangat merugikan warga, khususnya kelompok menengah ke bawah.

Kebijakan lockdown dinilai sangat keras, tak demokratis dan melanggar HAM. Di Malaysia, bagi pelanggar lockdown dikenakan denda 1.000 ringgit (sekitar Rp 3,5 juta) atau dipenjara selama enam bulan.

Dilansir CNA, Minggu (22/3/2020), langkah lockdown selama 14 hari ini membuat keseharian di Malaysia berantakan, banyak orang berebut membeli bahan makanan dan terpaksa bekerja dari rumah. Hal ini secara langsung berdampak pada mata pencaharian banyak orang, terutama mereka yang sangat bergantung pada penghasilan sehari-hari.

“Saya harus berbagi dengan kerabat saya di rumah. Apa yang harus kami lakukan? Siapa yang akan mengganti kerugian kami?” kata Wong Kok Wah, bapak 62 tahun pemilik kedai kopi. “Saya harus tetap menggaji dan membayar biaya sewa tempat walaupun kami sudah tutup,” tambah Wong.

Seorang musisi lokal, Raj juga turut kehilangan penghasilan karena tidak bisa manggung di acara hajatan seperti sebelum lockdown. Selain itu, sejumlah booking-an di beberapa pesta kawin, terpaksa dibatalkan.

Selain banyaknya pembatalan kontrak kerja, kata fotografer lokal, Thomas Tam, dirinya terpaksa harus menerima penundaan pembayaran dari kliennya karena pembayaran tidak dapat diproses jika kantornya tutup.

“Saya ada pekerjaan yang sebelumnya sudah selesai dan seharusnya pembayaran dilakukan pada pertengahan Maret, tetapi perusahaan klien berhenti beroperasi dan ini mengakibatkan pembayaran ditunda hingga akhir bulan atau awal bulan depan.” katanya.

Sementara itu, dari Singapura dilaporkan, dari 47 kasus baru COVID-19 yang muncul dua hari terakhir, 39 kasus diantaranya merupakan kiriman dari berbagai negara.

Kementerian Kesehatan (MOH) setempat menjelaskan bahwa total pasien yang telah pulih telah bertambah menjadi 140 jiwa setelah sembilan orang dinyatakan pulih dan diperbolehkan untuk pulang.

Menkes Singapura menambahkan bahwa dari 290 kasus yang dikonfirmasi masih berada di rumah sakit, sebagian besar kondisinya sudah stabil bahkan membaik. Adapun sebanyak 14 pasien lainnya dalam kondisi kritis dan masih dalam unit perawatan intensif. Mereka yang kritis ini juga telah memiliki penyakit bawaan sebelum tertular corona.

 

Editor : Maji

Berita Terkait

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25
Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional
Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan
Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman
Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis
Pilpres AS, Joe Biden Mundur, Dukungan Beralih Buat Kamala Harris, Donald Trump Berkoar Begini
Suhu Madinah Panas, Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia
Siang Tadi, Taiwan Diguncang Gempa Dasyat dan Inilah Dampaknya bagi Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 2 Februari 2025 - 15:47 WIB

KRI Bung Tomo-357 Singgah di Sri Lanka Menuju Latihan Multinasional AMAN-25

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:35 WIB

Polri dan RCMP Perkuat Kerja Sama, Tingkatkan Kapasitas Lawan Kejahatan Transnasional

Jumat, 15 November 2024 - 15:35 WIB

Menlu RI : Inovasi dan Digitalisasi Harus Jadi Penggerak Ekonomi Formal dan Global di Kawasan

Jumat, 8 November 2024 - 21:38 WIB

Indonesia Kembali Ikuti Bursa Pariwisata di London Perkuat Capaian Kunjungan Wisman

Minggu, 3 November 2024 - 18:36 WIB

Dua Bulan Terakhir Serangan Israel ke Libanon Menewaskan 85 Petugas Medis

Berita Terbaru

NASIONAL

BPPA Pilih Sembilan Anggota Dewan Pers Periode 2025-2028

Selasa, 4 Mar 2025 - 23:04 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Begini Isi LKPJ Wali Kota Sukabumi 2024

Selasa, 4 Mar 2025 - 19:52 WIB