Sistim pertahanan, kebutuhan mendasar bagi sebuah negara untuk menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah serta melindungi keselamatan dari segala bentuk ancaman.
DARA – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin menetapkan 2.974 orang Komponen Cadangan (Komcad) Tahun 2022 di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Kopassus, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (8/9/2022).
“Hari ini 8 September 2022 komponen cadangan saya nyatakan ditetapkan,” ujar Ma’ruf Amin dihadapan para anggota komcad dan undangan lainnya.
Didampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, KH Ma’ruf Amin yang bertindak sebagai Inspektur upacara penetapan komcad tersebut, melakukan pemeriksaan pasukan.
Ma’ruf Amin mengatakan sistim pertahanan merupakan kebutuhan mendasar bagi sebuah negara untuk menegakan kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah serta melindungi keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Ia juga menyatakan, pertahanan dan daya tangkal nasional saat ini mutlak harus diperbuat.
“Di lingkungan strategis internasional dan nasional yang dinamis serta diliputi ketidak pastian seperti sekarang ini, pertahanan dan daya tangkal nasional mutlak, untuk kita perbuat,” ujarnya.
Salah satu pertahanan dan daya tangkal tersebut yang bisa dilakukan oleh seluruh warga negara adalah melalui bela negara. Hal itu, sesuai amanat Undang-undang Tahun 1945 pada pasal 27 ayat 3, yang menyatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan, tantangan dan ancaman yang makin beragam dan sulit diprediksi menjadi faktor pendorong bagi negara Indonesia untuk menata kekuatan nasional.
Sejalan dengan itu, negara berupaya memperkokoh sistim pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Siskamhamrata).
Pada prakteknya, Sishamkamrata melibatkan seluruh budaya nasional yang mencakup sumber daya manusia, alam dan sumberdaya buatan.
“Keseluruhan sumber daya mesti disiapkan sejak dini serta terpadu dan menyeluruh,” ujarnya.
Salah satu perwujudan untuk penguatan sumber daya tersebut adalah dengan ditetapkannya Komcad, yang berasal dari rakyat.
“Saya memandang komcad ini, merupakan strategi antisipatif agar kita siap menghadapi ancaman dan gangguan terhadap kehidupan bangsa,” katanya.
Selain itu, komcad juga merupakan salah satu ikhtiar bangsa untuk mempersiapkan kekuatan rakyat sekaligus champion di berbagai bidang yang memiliki dan menunjukan kecintaan pada tanah air.
“Salah satu misi penting yang dapat diimbangi Komponen cadangan adalah meningkatkan pemahaman terhadap isu global, menanamkan kesetiakawanan sosial serta menebarkan toleransi dan moderasi untuk mempererat kesatuan dan persatuan,” ujar Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin berpesan pelatihan pertahanan komcad agar didesain dalam prespektif yang luas lagi. Pertahanan modern mengutamakan teknologi informasi dan komunikasi serta peralatan canggih berbasis digital.
Pesan lainnya, agar dikembangkan narasi yang optimistik dalam publikasi publik perkaya peran dan fungsi komcad.
Sementara itu, Prabowo Subianto menyebutkan, 2.974 orang Komcad tersebut berasal dari Rindam 2 Sriwijaya sebanyak 450 orang, Rindam 6 Mulawarman 500 orang, Rindam 4 Hasanudin 500 orang, Komandan Maritim Angkatan Laut 499 orang, Pusdiklat TNI Angkatan Udara 500 orang, PusdikuTNI Angkatan Darat 50 orang dan Universitas Pertahanan Indonesia 475 orang.
Ia juga menyatakan, penetapan Komcad tersebut telah melalui proses tahapan mulai dari tahap pendaftaran, seleksi, pendidikan dasar kemitraan dan terakhir penetapan.
Editor: denkur