Mengapa indeks kepemudaan di Jawa Barat masih rendah? Inilah yang sedang doteliti oleh Gubernur Jawa Barat. Ia bersama lima lima bupati/wali kota mendapat KNPI Award 2019.
DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sedang meneliti masih rendahnya indeks kepemudaan di daerah ini. Padahal, dukungan dana dan program tinggi.
“Nanti akan kita pelajari agar bisa jauh lebih baik dan saya akan mengingatkan kepala daerah tingkat dua untuk terus mendukung kepemudaan karena masa depan ada di mereka,” katanya, seusai menerima penghargaan sebagai kepala daerah berdedikasi dan berkontribusi tinggi dalam pembangunan kepemudaan pada acara KNPI Award 2019 di Miko Mall, Kota Bandung, Senin (23/12/19).
Ia menyebutkan, Pemprov Jawa Barat telah memberikan dukungan dan fasilitas entrepreneur kepada pemuda-pemuda di daerah ini. Salah satunya, menghadirkan creative center di sejumlah kabupaten/kota.
“Karena mereka adalah calon pengganti kita, maka kita harus investasi dan mereka harus lebih baik dari kami secara kualitas dan intelektualitasnya,” ucapnya.
Menurut dia, cara mengurus pemuda itu gampang, yakni bikin mereka sibuk. “Seperti bikin film, UKM, bisnis, atau seni apapun. Tapi kalau pemudanya kurang kerjaan itu bahaya. Maka dari hampir 50 juta warga Jabar yang mayoritasnya pemuda, mari kita sibukkan melalui kegiatan positif.”
Tim penilai KNPI Award 2019, terdiri atas akademisi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan internal KNPI. Selain Emil, Wali Kota Bandung, Sukabumi, dan Wali Kota Tasikmalaya, serta Bupati Bandung dan Bupati Karawang, mendapat penghargaan yang sama.
Ketua DPD KNPI Jabar, Rio F Wilantala, menyebutkan, gubernur memiliki peran besar dalam pembangunan kepemudaan di daerahnya. “Ini sebuah apresiasi dari kami kepada para pemangku kebijakan, khususnya Pak Gubernur yang berperan besar pada pembangunan kepemudaan di Jabar dan mengelaborasi program kerja KNPI atau bidang pemuda di masa mendatang.”***
Editor: Ayi Kusmawan