DARA | PALESTINA – Masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan tetap ditutup dan tidak menyelenggarakan salat Id ketika perayaan Idulfitri 1441 Hijriah. Masjid suci umat Islam ini baru dibuka kembali setelah perayaan Idulfitri.
Badan pengurus mengatakan pembukaan kembali masjid Al-Aqsa merupakan pertama kali dilakukan setelah dua bulan terakhir ditutup di tengah pandemi virus corona.
“Dewan masjid memutuskan untuk mencabut penangguhan terhadap jemaah yang memasuki masjid Al-Aqsa hingga setelah libur Idulfitri,” tulis pernyataan resmi dari dewan tersebut dilansir dari cnnindonesia.com, Rabu (20/5/2020).
Direktur masjid Al-Aqsa, Omar al-Kiswami berharap tidak ada pembatasan jumlah jemaah yang beribadah.
Dewan pengurus mengatakan akan mengumumkan mekanisme dan langkah-langkah pembukaan kembali Al-Aqsa setelah laporan kasus infeksi corona menurun dalam beberapa hari terakhir di Israel dan Palestina.
“Kami memastikan tidak dikecam saat membuka kembali masjid (dengan menetapkan sejumlah mekanisme) sehingga tidak melanggar aturan kesehatan,” ujar Kiswani kepada AFP.
Penutupan Masjid Al-Aqsa dilakukan atas perintah langsung dari Dewan Wakaf Yordania sejak 23 Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona.
Badan Wakaf pada akhir Maret lalu mengatakan jika umat Muslim tidak dapat mengunjungi kompleks Al Aqsa untuk sementara waktu berdasarkan atas rekomendasi keagamaan dan medis.
Kementerian Agama dan Wakaf Yordania sebagai pengurus Al Aqsa sejak awal Maret memerintahkan seluruh gereja dan masjid di wilayah Palestina untuk ditutup sementara.
Masjid Al-Aqsa kembali ditutup selama bulan suci Ramadan. Pengurus masjid mengatakan keputusan penutupan tersebut merupakan hal ‘menyakitkan’ bagi umat Muslim.***