Masjid, Potret Kehidupan Dunia dan Akhirat

Jumat, 4 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: Liputan6.com

Ilustrasi: Liputan6.com

Masjid tak sekadar sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, tapi juga turut menyimbolkan potret kehidupan di dunia dan akhirat.


DARA | Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud dalam Konferensi Nasional Masjid Ramah Lingkungan LPLH SDA-MUI Tahun 2022, yang bertajuk: “Dari Masjid Wujudkan Kehidupan Berkelanjutan”, Kamis (03/11/2022).

“Kewajiban menunaikan zakat dihasilkan dari usaha duniawi yang telah tercukupi dan memenuhi syarat. Perlu diingat, sebelum zakat dibayarkan, usaha yang dilakukan oleh kita agar bisa membayarnya tetap ada batas, tidak boleh merusak lingkungan,” tutur Kiai Marsudi.

Waketum MUI ini juga mengatakan, masjid harus menjadi rumah besar sumber inspirasi keduniaan maupun keakhiratan, sehingga dalam membangun masjid ramah lingkungan, harus ada kerja sama yang solid antara seluruh jajaran pengurus hingga masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah masjid.

“Upaya yang kita lakukan salah satunya yaitu meramaikan masjid dengan berbagai kegiatan. Setelah hal ini dilakukan, secara otomatis masjid akan menjadi inspirasi umat. Walhasil, ibadah dan urusan keduniawian akan seimbang,” ujarnya.

“Masjid menjadi rumah kembali masih hidup di dunia, dan ketika sudah mati pun urusannya dengan masjid,” imbuhnya seperti dikutip dari laman resmi mui.or.id, Jumat (4/11/2022).

Kiai Marsudi menegaskan, standard ramah lingkungan bagi masjid jangan hanya sebatas optimalisasi fasilitas di dalamnya. Tapi perlu diperhatikan juga berbagai fasilitas umum untuk masyarakat sekitar, seperti aula diskusi, ruang pernikahan, hingga ruangan untuk pengembangan ekonomi umat.

Melalui Konferensi Nasional ini, Kiai Marsudi berharap dapat melahirkan rumusan standard masjid ramah lingkungan. Output inilah yang nantinya dapat menjadi pedoman bagi para pengurus masjid di Indonesia ataupun di Negara lain.

“Saya harap fatwa-fatwa yang dibahas dalam konferensi ini dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Inggris. Tentunya agar dapat dijadikan rujukan oleh negara lain, sehingga kemanfaatannya tak hanya dirasakan bagi masjid-masjid di Indonesia semata,” ujarnya.

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti
Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi
Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah
Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel
Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024
UPTQ UIN SGD Bandung Mencetak Generasi Qurani
Catatan Diskusi Paramadina: “Etika Islam tentang Perang dan Damai”
Seperti Ini Saat Santriwati Tunanetra Diwisuda Tahfizh Nasional 2024 Kategori 30 Juz
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 13:41 WIB

Kurikulum Berbasis Toleransi, Kemenag Terbitkan Buku Teks PAI dan Budi Pekerti

Senin, 16 September 2024 - 12:54 WIB

Inilah Sederet Doa Nabi Muhammad yang Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi

Jumat, 30 Agustus 2024 - 10:51 WIB

Khutbah Jumat: Tiga Perkara Di Balik Sikap Istiqamah

Rabu, 28 Agustus 2024 - 17:37 WIB

Daftar ke KPU Jakarta, Bang Emil-Suswono Diantar Ondel-ondel, Pramono Anung-Rano Karno Naik Oplet Si Doel

Jumat, 19 Juli 2024 - 18:44 WIB

Program Qur’an Call dan Tuli Mengaji Raih Penghargaan dalam Ajang Zakat Awards 2024

Berita Terbaru