Sore ini, pulul 16.18 WIB, Jumat 28 Mei 2021, akan terjadi Istiwa A’dham atau Rashdul Qiblah. Sebuah peristiwa saat matahari di atas ka’bah.
DARA – Peristiwa itu akan menimbulkan bayangan benda yang terkena sinar akan menunjukkan arah kiblat.
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ Banyuwangi, Ghufron Musthofa mengatakan, saat itu bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka’bah.
“Salah satu hikmah matahari tepat di atas Ka’bah atau melintasi Masjidil Haram ini yakni bisa menjadi sarana untuk menentukan arah kiblat terutama di Indonesia termasuk di Banyuwangi,” ujarnya seperti dikutip dara.co.id dari detikcom, Jumat (28/5/2021).
Caranya pun, kata Gurfon, juga sangat mudah. Dapat dilakukan dengan menggunakan benda tegak lurus, atau tali berbandul di tempat yang datar dan terkena sinar matahari pada waktu tersebut. Maka bayangan benda akan mengarah ke arah kiblat.
Ada pun hal yang perlu diperhatikan, kata Ghufron saat melakukan verifikasi arah kiblat, yakni benda yang menjadi patokan berdiri tegak lurus, permukaan dasar harus rata dan waktu atau jam perlu disesuaikan dengan waktu BMKG.
“Bagi yang merasa arah kiblatnya belum diukur, bisa mengukur dengan metode termudah ini. Ini cara ampuh dan paling mudah untuk meminimalkan perbedaan arah kiblat di antara jamaah,” jelasnya.
Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi pada tahun 2020. Ketika matahari berada tepat di atas Ka’bah maka pada saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja di bumi, akan mengarah lurus ke Ka’bah.
Pihaknya meminta kepada takmir masjid dan musala untuk melakukan kroscek arah kiblat.
“Bagi pengurus takmir masjid, takmir musala atau perorangan bisa melakukan kroscek arah kiblat dengan mudah saat peristiwa istiwa a’zham atau rashdul qiblah ini,” pungkas lelaki yang juga Tim Badan Hisab dan Rukyatul Hilal Kantor Kementerian Agama Banyuwangi ini.***
Editor: denkur | Sumber: detikcom