DARA | JAKARTA – Ribuan buruh dari Jabodetabek dan Bandung datang ke Jakarta menggelar aksi demo memperingati Hari Buruh Dunia alias Mah Day, Rabu (1/5/2019).
Dikawal ketat ratusan personel gabungan Polda Metro Jaya, sehingga sejauh ini demo berjalan tertib. Sejumlah tuntutanpun disuarakan para buruh.
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) mengajukan delapan tuntutan. Pertama, berkaitan dengan upah murah. Dilansir CNNIndonesia, Presiden ASPEK Indonesia Mirah Sumirat mengatakan, upah murah harus dihapus. Mendesak pemerintah segera mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Kedua, meminta pemerintah menaikkan jumlah komponen hidup layak yang menjadi dasar perhitungan upah buruh menjadi 84.
Ketiga, penghapusan perbudakan modern berkedok pemagangan dan honorer. Keempat, memberikan jaminan pekerjaan untuk rakyat dan menghentikan PHK massal di berbagai sektor antara lain, di sektor retail, telekomunikasi, perbankan, kesehatan, media dan sektor lain.
Kelima, pemerintah juga harus mampu antisipasi dampak revolusi industri 4.0 dan batalkan otomatisasi gardu tol karena mengakibatkan puluhan ribu buruh ter-PHK.
Keenam, mengangkat pekerja outsourcing di BUMN menjadi tetap.
Ketujuh, meminta pemerintah untuk memperketat aturan kerja bagi tenaga kerja asing dengan memberlakukan kembali kewajiban bisa berbahasa Indonesia bagi mereka.
Kedelapan, mencabut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.***
Editor: denkur
Bahan: CNNIndonesia