“Kami sudah punya gerakan Ayo Masuk Sekolah. Gerakan ini salah satunya bagaimana sekolah mempersiapkan SOP untuk pembelajaran tatap muka.”
DARA| GARUT- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan semua sekolah mulai tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP negeri maupun swasta dipastikan siap melaksanakan penbelajaran tatap muka pada bulan Mei 2021 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Garut, Totong, S.Pd, M.Si, mengatakan saat ini pihaknya masih terus menggodok persiapan pembelajaran tatap muka, diantaranya dengan menyiapkan berbagai aturan dan sarana prasarana protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
“Kami sudah punya gerakan Ayo Masuk Sekolah. Gerakan ini salah satunya bagaimana sekolah mempersiapkan SOP untuk pembelajaran tatap muka. Yang paling utama adalah prokes, Jadi semua sekolah dipastikan sudah siap, dan harus siap, mulainya nanti Mei setelah Lebaran,” ujarnya, Minggu (4/4/2021).
Totong menyebutkan, Kabupaten Garut memiliki jumlah sekolah tingkat Paud dan TK sebanyak 2.456 sekolah, kemudian SD 1.556, dan SMP 408 dengan jumlah siswa mencapai sebanyak 600 ribuan orang.
Menurutnya, seluruh sekolah di Garut itu dipastikan telah mempersiapkan diri untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar tatap muka dari mulai penyediaan alat thermo gun, tempat cuci tangan, penyemprotan disinfektan, termasuk membersihkan seluruh lingkungan sekolah.
“Tidak ada alasan sekolah tidak siap, apalagi selama ini dua kali anggaran dari BOS (biaya operasional sekolah) digunakan untuk protokol kesehatan,” ucapnya.
Namun demikian, Totong menyebutkan, sekolah tatap muka itu tidak menjadi wajib. Berdasarkan aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat, ujarnya, ada tiga unsur yang harus dipenuhi agar sekolah bisa menggelar pembelajaran tatap muka.
“Pertama, adalah adanya izin dari Gugus Tugas, kedua daftar kesiapan sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan tatap muka, serta yang ketiga izin dari orang tua siswa.
Menurut Totong, sekolah mempersilakan orang tua untuk memilih sistem belajar. Ada dua pilihan bagi orang tua yaitu sistem belajar di sekolah dan belajar daring atau jarak jauh. Jika ada orang tua yang belum siap atau keberatan anaknya belajar tatap muka, maka sekolah akan menyediakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Jadi kebijakan belajar tatap muka ini dikembalikan lagi kepada orang tua, nanti ada surat kesepakatan, kalau orang tua belum siap anaknya ke sekolah maka akan ada pembelajaran jarak jauh,” katanya.
Totong menuturkan, aturan dari pusat itu selambat-lambatnya sekolah harus dimulai bulan Juli. Namun untuk di Kabupaten Garut, lanjutnya, sesuai intruksi Bupati rencananya akan digelar Mei. Menurutnya, ada beberapa pertimbangan terkait itu, salah satunya adalah adaptasi murid dengan pengajar.
“Murid kelas 1 SD dan kelas 7 SMP yang baru masuk tahun ini kan belum tahu siapa temannya siapa gurunya secara langsung,” ucapnya.
Totong menambahkan, pemberlakukan belajar tatap muka ini sudah dipersiapkan secara matang, mulai dari gurunya dipastikan sudah mendapatkan vaksin Covod-19, kemudian saat belajar nanti di sekolah wajib pakai masker, harus diatur jarak, tidak ada salam cium tangan, upacara, maupun kegiatan lain di sekolah yang memicu kerumunan orang.
“Selain itu, nanti juga akan ada Satgas Covid-19 yang akank memantau bagaiamana penerapan protokol kesehatan di sekolah,” katanya.
Editor : Maji