“Pertanyaannya apakah Pemkot sudah menyerahkan laporannya belum ke DPRD, kalau sudah alangkah baiknya disampaikan ke publik secara detail rincian penggunaannya,” ujarnya.
DARA- Sampai saat ini masyarakat Kota Tasikmalaya belum mendapatkan jawaban secara terperinci, menyeluruh dan utuh mengenai penggunaan anggaran Covid-19 dengan nilai total Rp 75 miliar.
Dan mengenai anggaran Covid yang sudah terealisasi sampai dengan bulan Agustus tahun 2021 angkanya begitu fantastis yaitu senilai Rp 35 miliar.
Dewan Pengurus Harian (DPH) Serikat Petani Pasundan (SPP) Tasikmalaya, Abdul Aziz mengatakan masyarakat hanya meminta keterbukaan mengenai penggunaan anggaran Covid-19 karena rakyat berhak mempertanyakan tentang hal tersebut.
“Maka kami menunggu laporan penggunaan anggaran Covid, dengan total Rp 75 miliar dan realisasinya Rp 35 miliar, dari awal kami meminta DPRD sebagai wakil rakyat untuk lebih berpihak kepada masyarakat,” ungkap Abdul Aziz, Minggu (28/8/2021).
Sebagai kontroling dan pengawasan, lanjut dia, DPRD memiliki kewenangan untuk meminta laporan penggunaan anggaran Covid- 19. Abdul Aziz juga mempertanyakan apakah laporan tersebut sudah diserahkan pihak Pemkot Tasikmalaya ke DPRD atau belum.
“Pertanyaannya apakah Pemkot sudah menyerahkan laporannya belum ke DPRD, kalau sudah alangkah baiknya disampaikan ke publik secara detail rincian penggunaannya,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi kepada Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim terkait laporan penggunaan anggaran Covid 19 apakah sudah diserahkan pihak Pemkot ke legislatif, dirinya tidak memberikan komentar.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Agus Wahyudin mengatakan bahwa penggunaan anggaran Covid belum dilaporkan ke legislatif.”Belum,” katanya singkat.
Namun, berbeda dengan apa yang disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Muslim. Dia mengatakan bahwa penggunaan anggaran Covid 19 sudah dilaporkan ke legislatif.
“Sudah (Ada laporan), hanya jumlah secara garis besarnya saja, masih perlu dibedah karena laporannya belum terperinci, harusnya kan jelas nilai yang terealisasi (Rp 35 miliar) diperjelas,” ungkap Muslim, Minggu (29/8/2021).
Muslim melanjutkan semestinya laporannya lebih detail, misalnya untuk rinciannya diperjelas. Misalkan untuk tenaga kesehatan dan dokter berapa orang dan menerima anggarannya berapa.
“Harus lebih diperjelas rincian dari laporan penggunaannya,” pungkasnya.
Inilah laporan penggunaan anggaran Covid 19 yang diserahkan Pemkot kepada DPRD Kota Tasikmalaya yang diterima dara.co.id.
1. Pos pembiayaan
-Dukungan vaksinasi, anggaran Rp 2.003.665.000,- realisasi 0.00 %. Dukungan operasional untuk vaksinasi Rp 547.200.500,- realisasi 0.00%.
Pemantauan pengamanan, penyediaan temiat penyimpanan vaksinasi Rp 70.462.500,- realisasi 0.00%. insentif tenaga kesehatan daerah dalam rangka pelaksanaan vaksinasi Rp 1.386.000.000,- realisasi 0.00%.
2. Dukungan pada kelurahan penanganan covid-19, anggaran Rp 10.868.891.088,- realisasi Rp 1.393.308.050,- (12.82%). Sisa anggaran Rp 9.472.583.038.
3. Insentif tenaga kesehatan daerah penanganan covid-19, Rp 22.858.433.500,- realisasi Rp 10.058.214.460,- (44.00%). Dokter specialis Rp 340.714.287,- realisasi Rp 248.571.433,- (72.96%) sisa anggaran Rp 92.142.854,- Dokter umum dan gigi, Rp 321.428.571,- realisasi Rp 275.000.000,- (85.56%) sisa anggaran Rp 46.428.571,-
Bidan dan Perawat, Rp 7.781.817.071,- realisasi Rp 3.445.892.855,- (44.28%) sisa anggaran Rp 4.335.924.216,- Tenaga kesehatan lainnya Rp 6.390.928.571,- realisasi Rp 6.088.750.172,- (95.27%) sisa anggaran Rp 302.178.399,-
4. Belanja kesehatan lainnya dan kegiatan prioritas yang ditetapkan pemerintah pusat, Rp 5.304.458.600,- realisasi 0.00% sisa anggaran Rp 5.304.458.600,-
5. Penanganan Covid-19, Rp 34.597.436.400,- realisasi Rp 24.462.269.213,- (70.71%) sisa anggaran Rp 10.135.167.187,-
Jumlah total anggaran Rp 75.629.882.588,- Realisasi Rp 35.913.791.723,- sisa anggaran Rp 36.361.260.718,-.
Editor : Maji