Rencana pesta pernikahan DS, warga Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, harus kandas. Gelaran pesta dibatalkan setelah pihak keluarga mengetahui identitas calon mempelai pria merupakan seorang wanita.
DARA | BENGKULU UTARA – Kedok FT, wanita yang mengaku sebagai seorang pria terbongkar saat keluarga DS dan sejumlah warga desa setempat mencari kediaman keluarganya di Kota Bengkulu. Usut punya usut, keluarga menegaskan bahwa FT adalah seorang perempuan.
“Pihak keluarga perempuan mencari keluarga mempelai pria di Kota Bengkulu. Dan mereka berdua itu sama-sama pergi dari rumahnya. Namun keluarga FT mengatakan, kalau FT adalah wanita. Penampilannya laki-laki pak. Namun sudah selesai dengan kekeluargaan,” kata Rajib, salah satu Kepala Dusun Desa Bukit Makmur.
Selain undangan dan panggung hiburan, sejumlah sarana penunjang gelaran pesta pernikahan dikabarkan telah dipersiapkan oleh pihak keluarga untuk pernikahan DS. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Kantor Urusan Agama setempat.
“Iya, tenda sudah dipasang, undangan bahkan kabarnya telah disebarkan. Namun setelah diselidiki dua-duanya perempuan. Iya yang dari Kota Bengkulu, dia mengaku laki-laki. Bisa dikatakan ini penipuan,” ujar Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ketahun, Indra Gunawan.
Berkaca dari peristiwa ini, masyarakat diharapkan dapat lebih jeli dalam menerima orang asing yang belum dikenal sebelumnya. Melengkapi identitas diri sesuai aturan yang berlaku sebagai salah satu syarat pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.
“Ya kaget. Sudah dinikahkan secara di bawah tangan (siri) oleh ayahnya sendiri. Mana bisa mas, masa perempuan sama perempuan. Ini menjadi pembelajaran, agar kita selalu mawas diri,” tegas Indra.***
Sumber: sindonews.com