Memperingati Hari Bahasa Ibu, Ini Catatan Kecil Disdik Jabar

Sabtu, 22 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: disdikjabar

Ilustrasi: disdikjabar

Mungkin masih banyak orang yang bertanya, apa sebenarnya bahasa Ibu? Merujuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa Ibu artinya bahasa pertama kali yang dikuasai oleh manusia.


DARA | BANDUNG – Memperingati Bahasa Ibu Internasional jatuh setiap tanggal 21 Februari. Di Jawa Barat momentum peringatan Bahasa Ibu itu, digelar dengan berbagai acara, mulai dari pentas sastra, pameran buku hingga seminar. Istilahnyapun diganti dengan “Mieling Basa Indung”.

Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta warga Bandung kembali menggunakan Bahasa Sunda sebagai bahasa percakapan sehari-hari. Hal tersebut dinilai merupakan cara terampuh untuk dapat melestarikan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu di tanah priangan. Oded mengatakan, penggunaan Bahasa Sunda sudah memiliki peraturan daerah tersendiri. Karena itu, dia mengimbau warganya dapat mengindahkan perda tersebut.

Lantas, apa makna dari memperingati Bahasa Ibu? Dikutip dari laman disdikjabar, seseorang menguasai bahasa pertama kali karena dipengaruhi oleh keluarga dan orang-orang di lingkungan tempat tinggalnya. Umumnya, bahasa Ibu adalah bahasa yang ada di suatu daerah dan biasanya menjadi bahasa yang diajarkan oleh orangtua kepada anaknya.

Jika seseorang lahir dan besar di lingkungan Jawa maka bahasa daerah Jawa yang akan diajarkan pertama kali. Selanjutnya, bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya dipelajari, baik di dalam lingkungan sendiri ataupun di sektor formal seperti sekolah.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan rilis dari Kemdikbud.go.id, tercatat ada 652 bahasa daerah di Indonesia. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan yang tercatat oleh Summer Institute of Linguistics, sebanyak 719 bahasa dengan 707 di antaranya masih aktif dipakai.

Sedangkan di Jawa Barat, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Bahasa dan Sastra Daerah, di Jawa Barat ada tiga zona bahasa, yakni zona Priangan dengan bahasa Sunda, zona Cirebon dengan bahasa Jawa-Cirebon, dan zona Bekasi-Depok dengan bahasa Betawi.***

Wartawan: Syafrin Zaini

Berita Terkait

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen
Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024
Prakiraan Cuaca Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Sabtu 14 Desember 2024
Berita ini 2 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 16:16 WIB

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Desember 2024 - 06:25 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:16 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Senin 16 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 06:13 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Senin 16 Desember 2024

Minggu, 15 Desember 2024 - 07:06 WIB

Prakiraan Cuaca Bandung, Minggu 18 Desember 2024

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB