Belum juga setahun memimpin Kabupaten Bandung, ia mulai merealisasikan sejumlah program keagamaan. Seperti pemberian insentif kepada guru ngaji, sekaligus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
DARA- Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna mengungkapkan sekilas kisah masa lalunya, sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung.
Saat dirinya menjadi Kepala Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, terlintas dalam benaknya untuk memuliakan para Ulama di Kabupaten Bandung. Bahkan saat itu ia sudah terbiasa melaksanakan pengajian keliling, Jumat Keliling dan salat sunat keliling di tiap-tiap RW.
Kini, ia mendapat amanah masyarakat Kabupaten Bandung menjadi Bupati Bandung, mimpi besar Kang DS, begitu ia disapa menjadi kenyataan. Belun juga setahun memimpin Kabupaten Bandung, ia mulai merealisasikan sejumlah program keagamaan. Seperti pemberian insentif kepada guru ngaji, sekaligus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
“Selain ingin memuliakan ulama, juga ingin melaksanakan program saba desa, yang saat ini disebut Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa),” kata Dadang Supriatna di Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu (5/3/2022).
Kenapa ingin melaksanakan saba desa/Bunga Desa, imbuh Bupati Bandung, bisa merasakan langsung kondisi masyarakat dan melihat langsung kondisi keseharian masyarakat.
“Apa yang kurang dalam pembangunan, pelayanan atau pun yang lainnya. Disamping itu, kita pun lebih familiar dan lebih dekat dengan masyarakat, sehingga tidak ada sekat antara pimpinan dengan masyarakat,” kata Bupati Dadang Supriatna.
Karena menurut dia, bupati itu bukanlah raja, tetapi bupati itu pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.
“Saya mulai melangkah melaksanakan program Bunga Desa itu mulai Januari 2022. Selain itu melaksanakan Jumat Keliling, Pasca Pilkada Bandung sudah 41 kali melaksanakan Jumat Keliling,” katanya.
Tujuannya menyampaikan berbagai informasi atau mensosialisasikan program kerja Pemerintah Kabupaten Bandung kepada masyarakat. “Tidak semua masyarakat paham, tugas dan fungsi masing-masing Kepala Dinas. Dengan adanya Bunga Desa, sedikit demi sedikit kita sampaikan tugas dan fungsi Kepala Dinas kepada masyarakat. Salah satunya melalui informal, misalnya penyampaian atau sosialisasinya melalui kuis, karena dengan cara formal ada titik kejenuhan,” tuturnya.
Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat itu, harapan Kang DS, panggilan akrab Bupati Dadang Supriatna, masyarakat bisa melek informasi terkait dengan tugas dan fungsi pokok masing-masing Kepala Dinas.
“Jadi tidak semua program itu minta ke bupati. Tapi bisa melalui Musrenbang yang dilaksanakan di tingkat RT, RW, desa, kecamatan hingga kabupaten,” katanya.
Kalau masyarakat sudah paham, dikatakan Kang DS, maka hal ini bagian dari edukasi dirinya dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan visi Bandung Bedas.
“Edukasi ini penting. Contohnya di pendidikan, yaitu melalui program kopasional, para siswa sudah dibentuk untuk dijadikan enterpreneur, termasuk di lingkungan pesantren juga bisa dilakukan. Tiap sekolah juga bisa dilakukan, bergantung kondisi dan situasi sumber daya alam,” ungkapnya.
Contohnya di Kecamatan Rancabali, idealnya para siswa itu sudah diberikan pemahaman, apabila para siswa itu sudah selesai sekolah.
“Apa yang harus dilakukan, disesuaikan dengan kondisi alam. Misalnya di Kecamatan Rancabali, ada lahan pertanian. Kalau pertanian disesuaikan dengan latar pendidikan yang lebih tinggi, pola penanaman juga beda, maaf jika dibandingkan dengan petani lulusan SR atau SD. Kalau petani sudah milenial, dan memiliki pendidikan minimal SLTA, pola pertanian juga berbeda karena cenderung pada sumber daya manusia, bukan tenaga. Bagaimana hal ini bisa dikolaborasikan,” ujar Kang DS.
Melalui Bunga Desa ini, lanjutnya, ia secara jujur belum kenal dengan semua kepala desa di Kabupaten Bandung. Tetapi melalui Bunga Desa bisa saling kenal, selain dengan RT, RW, dan termasuk PKK.
“Pada akhirnya, bisa saling interaksi untuk mengarah pada tujuan pelaksanaan Bunga Desa. Tugas kita bagaimana untuk lebih mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bandung,” ungkapnya
Editor : Maji