Memuliakan Ulama Menjadi Mimpi Besar Bupati Bandung Sejak Ia menjadi Kepala Desa

Minggu, 6 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna memberikan bingkisan kepada tokoh agama usai salat jumat di i Masjid Jami di Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.(Foto: Porkopim)

Bupati Bandung HM Dadang Supriatna memberikan bingkisan kepada tokoh agama usai salat jumat di i Masjid Jami di Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.(Foto: Porkopim)

Belum juga setahun memimpin Kabupaten Bandung, ia mulai merealisasikan sejumlah program keagamaan. Seperti pemberian insentif kepada guru ngaji, sekaligus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.


DARA- Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna mengungkapkan sekilas kisah masa lalunya, sebelum menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung.

Saat dirinya menjadi Kepala Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang, terlintas dalam benaknya untuk memuliakan para Ulama di Kabupaten Bandung. Bahkan saat itu ia sudah terbiasa melaksanakan pengajian keliling, Jumat Keliling dan salat sunat keliling di tiap-tiap RW.

Kini, ia mendapat amanah masyarakat Kabupaten Bandung menjadi Bupati Bandung, mimpi besar Kang DS, begitu ia disapa menjadi kenyataan. Belun juga setahun memimpin Kabupaten Bandung, ia mulai merealisasikan sejumlah program keagamaan. Seperti pemberian insentif kepada guru ngaji, sekaligus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

“Selain ingin memuliakan ulama, juga ingin melaksanakan program saba desa, yang saat ini disebut Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa),” kata Dadang Supriatna di Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Sabtu (5/3/2022).

Kenapa ingin melaksanakan saba desa/Bunga Desa, imbuh Bupati Bandung, bisa merasakan langsung kondisi masyarakat dan melihat langsung kondisi keseharian masyarakat.

“Apa yang kurang dalam pembangunan, pelayanan atau pun yang lainnya. Disamping itu, kita pun lebih familiar dan lebih dekat dengan masyarakat, sehingga tidak ada sekat antara pimpinan dengan masyarakat,” kata Bupati Dadang Supriatna.

Karena menurut dia, bupati itu bukanlah raja, tetapi bupati itu pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.

“Saya mulai melangkah melaksanakan program Bunga Desa itu mulai Januari 2022. Selain itu melaksanakan Jumat Keliling, Pasca Pilkada Bandung sudah 41 kali melaksanakan Jumat Keliling,” katanya.

Tujuannya  menyampaikan berbagai informasi atau mensosialisasikan program kerja Pemerintah Kabupaten Bandung kepada masyarakat. “Tidak semua masyarakat paham, tugas dan fungsi masing-masing Kepala Dinas. Dengan adanya Bunga Desa, sedikit demi sedikit kita sampaikan tugas dan fungsi Kepala Dinas kepada masyarakat. Salah satunya melalui informal, misalnya penyampaian atau sosialisasinya melalui kuis, karena dengan cara formal ada titik kejenuhan,” tuturnya.

Dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat itu, harapan Kang DS, panggilan akrab Bupati Dadang Supriatna, masyarakat bisa melek informasi terkait dengan tugas dan fungsi pokok masing-masing Kepala Dinas.

“Jadi tidak semua program itu minta ke bupati. Tapi bisa melalui Musrenbang yang dilaksanakan di tingkat RT, RW, desa, kecamatan hingga kabupaten,” katanya.

Kalau masyarakat sudah paham, dikatakan Kang DS, maka hal ini bagian dari edukasi dirinya dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang berkaitan dengan visi Bandung Bedas.

“Edukasi ini penting. Contohnya di pendidikan, yaitu melalui program kopasional, para siswa sudah dibentuk untuk dijadikan enterpreneur, termasuk di lingkungan pesantren juga bisa dilakukan. Tiap sekolah juga bisa dilakukan, bergantung kondisi dan situasi sumber daya alam,” ungkapnya.

Contohnya di Kecamatan Rancabali, idealnya para siswa itu sudah diberikan pemahaman, apabila para siswa itu sudah selesai sekolah.

“Apa yang harus dilakukan, disesuaikan dengan kondisi alam. Misalnya di Kecamatan Rancabali, ada lahan pertanian. Kalau pertanian disesuaikan dengan latar pendidikan yang lebih tinggi, pola penanaman juga beda, maaf jika dibandingkan dengan petani lulusan SR atau SD. Kalau petani sudah milenial, dan memiliki pendidikan minimal SLTA, pola pertanian juga berbeda karena cenderung pada sumber daya manusia, bukan tenaga. Bagaimana hal ini bisa dikolaborasikan,” ujar Kang DS.

Melalui Bunga Desa ini, lanjutnya, ia secara jujur belum kenal dengan semua kepala desa di Kabupaten Bandung. Tetapi melalui Bunga Desa bisa saling kenal, selain dengan RT, RW, dan termasuk PKK.
“Pada akhirnya, bisa saling interaksi untuk mengarah pada tujuan pelaksanaan Bunga Desa. Tugas kita bagaimana untuk lebih mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bandung,” ungkapnya

 

 

Editor : Maji

Berita Terkait

PWI Kabupaten Bandung Sinergi Gelar Pelatihan Kehumasan
Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok
Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 18:57 WIB

PWI Kabupaten Bandung Sinergi Gelar Pelatihan Kehumasan

Rabu, 12 Februari 2025 - 17:03 WIB

Piala Asia 2025, Timnas U-20 Fokus Hadapi Iran, Kamis 13 Pebruari Besok

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:34 WIB

Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:20 WIB

Tren Mobile Entertainment dan Media Sosial 2024, Gen Z Nilai TikTok Sebagai Media Sosial Paling Informatif

Berita Terbaru

BANDUNG UPDATE

PWI Kabupaten Bandung Sinergi Gelar Pelatihan Kehumasan

Rabu, 12 Feb 2025 - 18:57 WIB

GADGET

Eksplorasi Lanjutan tentang Penerapan AI dalam Pendidikan

Rabu, 12 Feb 2025 - 16:43 WIB