DARA | Memiliki gigi yang putih adalah impian banyak orang karena hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri, terutama saat berinteraksi dengan orang lain. Oleh sebab itu, berbagai cara pun dilakukan untuk memutihkan gigi. Salah satu cara yang dilakukan sebagian orang adalah dengan menggunakan baking soda.
Baking soda atau sodium bicarbonate adalah bahan dapur yang biasanya dipakai untuk membuat kue. Namun, bahan ini juga memiliki sejumlah manfaat lainnya. Salah satunya adalah untuk memutihkan gigi, sehingga baking soda menjadi bahan yang populer dalam sebuah pasta gigi.
Manfaat baking soda untuk gigi
Menurut sebuah penelitian yang dikutip dari Journal American Dental Association (JADA), meski memiliki tingkat abrasif yang rendah, pasta gigi yang mengandung baking sodadapat membuat gigi tampak lebih putih dibandingkan pasta gigi yang tidak mengandung bahan tersebut. Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa baking soda aman untuk digunakan dan tidak memengaruhi sensitivitas pada akar gigi.
Selain itu, baking soda juga dapat mengurangi bakteri dan mengurangi keasaman di dalam mulut. Ketika tingkat keasaman mulut lebih rendah, fluoride dalam pasta gigi lebih mudah untuk mengembalikan lapisan enamel gigi yang rusak.
Lebih jauh lagi, penambahan baking soda dalam pasta gigi juga bisa membantu menurunkan risiko penyakit gusi. Kandungannya dapat membantu melawan bakteri dan membantu mengurangi terjadinya plak yang dapat menyebabkan terbentuknya karang gigi.
Bakteri dan karang gigi tersebut dapat berkontribusi dalam perkembangan suatu penyakit gigi dan mulut. Akan tetapi, jika karang gigi sudah terbentuk, hanya dokter gigi yang bisa membersihkannya.
Tidak semua noda gigi bisa diatasi dengan baking soda
Menggunakan baking soda memang akan membuat gigi tampak lebih putih. Namun, jika tujuan Anda adalah untuk menghilangkan noda yang lebih dalam dan lebih tua pada gigi, maka baking soda tidak akan seefektif itu. Hanya noda tertentu saja yang dapat dihilangkannya.
Perubahan warna pada gigi sendiri disebabkan oleh berbagai hal. Umumnya, perubahan ini dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Perubahan instrinsik
Disebut juga sebagai perubahan internal, biasanya disebabkan oleh faktor genetik, usia (ausnya lapisan enamel gigi), konsumsi antibiotik saat di kandungan, serta kadar fluoride yang tinggi di dalam tubuh.
2. Perubahan ekstrinsik
Perubahan ini umumnya disebabkan oleh faktor dari luar tubuh, faktor lingkungan, dan gaya hidup, seperti merokok dan seringnya mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat pewarna. Perubahan inilah yang bisa diatasi dengan campuran baking soda.
Namun, Anda tetap harus hati-hati. Meskipun baking soda dapat membersihkan noda dan membuat gigi tampak lebih putih, tapi pemakaian yang dilakukan secara terus-menerus dan berlebih dapat mengikis lapisan pelindung gigi.
Jika lapisan tersebut aus dan terkikis, makan lapisan dentin yang ada di bawahnya akan terbuka, sehingga akan muncul warna yang kuning kusam dan timbul rasa sensitif di gigi.
Memutihkan gigi memang bisa dilakukan sendiri di rumah, seperti dengan menggunakan baking soda. Namun, dalam penggunaannya penting untuk selalu mengawasi gigi Anda dan memeriksa tanda-tanda aus dan erosi pada enamel gigi. Ada baiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gigi agar Anda terhindar dari kerusakan gigi.***
Editor: denkur
Artikel ini diambil dari laman klikdokter