Puluhan sopir dan kernet angkutan antar kota dalam provinsi dan juga antar kota antar provinsi, mulai Kamis kemarin akan di tes rapid antigen hingga akhir 2020 mendatang.
DARA | GARUT – Kepala Terminal Guntur Melati Kabupaten Garut, Sofyan Hidayat, mengatakan, pengetesan terhadap para awak angkutan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa virus corona, baik dari Garut maupun dari luar kota ke Garut.
Selain itu, lanjut Sofyan, tes rapid antigen itu sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui transportasi darat. Pasalnya, di libur Natal dan Tahun Baru, aktivitas transportasi umum bus akan mengalami kenaikan, sehingga upaya menekan penyebaran virus corona pun harus dilakukan.
“Kita targetkan sehari melakukan tes ini kepada 30 orang, baik awak angkutan maupun penumpang. Untuk saat ini, kita akan fokus dulu melakukan pengetesan kepada awak angkutan, baik itu kernet maupun sopir kendaraan. Harapan kita, terminal ini tidak menjadi klaster penyebaran, namun bebas dari Covid-19,” ujarnya di Terminal Guntur Melati, Kabupaten Garut, Kamis (25/12/2020).
Menurut Sofyan, fokus pengetesan dilakukan kepada para awak angkutan, karena selama ini mereka kerap keluar masuk Kabupaten Garut dari sejumlah wilayah yang rawan. Meski begitu, lanjut Sofyan, hingga saat ini pihaknya tidak menemukan adanya awak angkutan yang terpapar virus corona.
Sofyan menyebutkan, kegiatan pengetesan tersebut adalah bagian dari sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dalam menekan angka penyebaran Covid-19, khususnya di angkutan darat.
“Sebelumnya, kita juga sudah banyak melakukan berbagai kegiatan, baik kepada awak angkutan, penumpang, sampai perusahaan otobus,” ujarnya.
Sofyan pun menilai, saat ini para awak angkutan dan penumpang sudah lebih sadar dalam penggunaan masker dan hal lainnya yang harus dilakukan selama masa pandemi Covid-19 ini. Meskipun menurutnya, terkadang masih ada dari mereka yang lupa sehingga harus terus diingatkan.
Sofyan menambahkan, pengetesan terhadap para awak angkutan dan penumpang merupakan sesuatu yang penting untuk memastikan keselamatan semuanya. Ia menyebut, di hari pertama (pengetesan), pihaknya tidak menemukan adanya awak angkutan mauoun penumpang yang dinyatakan positif Covid-19.
“Kalau saat pengetesan kita temukan, tentu ada tindakan selanjutnya oleh dinas terkait. Namun yang paling utama, tentunya mereka tidak kita perkenankan untuk melakukan perjalanan,” katanya.
Sofyan pun berharap, agar ada perhatian dari pihak perusahaan (otobus) kepada awak angkutan, misalnya dilakukan dengan pemberian vitamin setiap hari, baik kepada sopir maupun kernetnya. Pasalnya hingga saat ini pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
“Himabauan untuk itu sudah kita lakukan. Saat ini hal tersebut menjadi penting untuk meningkatkan imun tubuh para awak angkutan,” ujarnya.***
Editor: denkur