Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berjanji akan terus meningkatkan perhatian terhadap pondok pesantren.
DARA | Salah satunya, melalui peningkatan anggaran sejumlah program dan bantuan.
Mentri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan jika program yang didorong ini berhasil.
“Maka kita yakin, pemerintah akan terus meningkatkan anggaran untuk pesantren,” kata Gus Yaqut, sapaan akrabnya, saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Kemandirian Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Gelombang III, di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Gus Yaqut menyebut, Program Kemandirian Pesantren menjadi agenda prioritas karena bertujuan untuk mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Hal itu sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
“Tetapi, pesantren tidak hanya perlu diberikan UU, tetapi juga bagaimana agar UU itu diekskusi dan bisa bermanfaat bagi pesantren,” katanya.
Pasalnya, sosok yang memang dilahirkan di tengah keluarga besar Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu mengaku tahu persis bagaimana dunia pesantren sekuat tenaga menghadapi tantangan yang tidak sederhana, terlebih dalam hal tata kelola ekonomi.
“Kondisi seperti ini harus mendapat perhatian serius. Saya selaku Menag merasa berkewajiban untuk mengangkat, kalau bukan harkat martabat ekonomi pesantren, minimal meringankan bebannya,” ujar Gus Yaqut.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur menerangkan bahwa Bimtek Bantuan Inkubasi Bisnis Pesantren akan digelar dalam lima gelombang.
“Kegiatan ini menjadi momentum yang tepat untuk menjalin sinergitas dari sisi ekonomi dan meningkatkan kapasitas bisnis dan mindset entreperenurship di pesantren,” kata Waryono.
Dia juga memastikan bantuan ini akan disalurkan Kemenag tanpa adanya potongan sedikit pun.
“Jadi jika ada orang yang merasa menjadi wasilah (perantara) dan berjasa atas pesantren yang diundang malam hari ini, kemudian meminta persentase (imbalan), maka langsung tolak ba’in, artinya jangan diladeni,” katanya.
Bimtek kali ini diikuti sebanyak 262 perwakilan pondok pesantren. Sedangkan total calon penerima sebanyak 1.500 pondok pesantren dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Editor: denkur | Keterangan gambar: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (foto: Ist)