Menanti Pengembangan Curug Tilu, Wana Wisata Nan Cantik Ditengah Hamparan Kebun Teh

Sabtu, 16 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Proses pembersihan dan pembangunan curug tilu situ lembang oleh PT Duta Persada melibatkan warga Desa Patengan (Foto: verawati/dara.co.id)

Proses pembersihan dan pembangunan curug tilu situ lembang oleh PT Duta Persada melibatkan warga Desa Patengan (Foto: verawati/dara.co.id)

Sejak Oktober 2020, wana wisata Curug Tilu Situ Lembang dikelola oleh dua perusahaan (PT), yakni Pusat Koperasi Karyawan PT Perkebunan Nusantara VIII (Puskopkar PTPN VIII) Rancabali dan PT Duta Persada.


DARA – Curug Tilu itu berada di Desa Patengan Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Salah seorang perwakilan dari Puskopkar PTPN Vlll, Ade Yuyu Rahayu mengatakan, Curug Tilu sebelumnya dikelola oleh Agrowisata N8 Rancabali, salah satu anak perusahaan PTPN Vlll.

Namun, akhirnya oleh PTPN Vlll diserahkan kepada Puskopkar.

“PTPN VIII sekarang banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga pengelolaan Curug Tilu diserahkan ke Puskopkar mengerjasamakannya dengan PT Duta Persada. Terhitung sejak 21 Oktober 2020,” kata Ade di Rancabali, Sabtu (16/1/2021).

Ade mengatakan, semua izin pengelolaan sudah keluar dengan total area 3,5 hektar, dimana nantinya akan dikembangkan oleh PT. Duta Persada.

“Izin prinsipnya sudah keluar. Baik untuk sarana prasana atau fasilitas pendukungnya sudah disiapkan konsepnya. Sekarang untuk pengelolaan dan segala sesuatunya kami serahkan kepada Duta Persada,” kata Ade.

Dalam kerjasama tersebut, sistem yang dipakai adalah memorandum of understanding (MoU) dengan sistem bagi hasil yang saling menguntungkan, antara PTPN Vlll, Puskopkar dan PT Duta Persada.

Soal kebutuhan lahan parkir, pihak Puskopkar sudah membongkar sekitar 0,9 hektar lahan kebun teh, termasuk untuk mushola dan sarana prasarana penunjang lainnya.

Ade menjelaskan, lahan kebun teh yang dibongkar itu lahan yang tanaman tehnya sudah tidak produktif, yakni dilihat dari populasi tanamannya sudah banyak yang mati. Jenis tanaman dan produktivitasnya sudah rendah.

“Itu kajian-kajiannya sudah dari awal, kan dari awal kita sudah presentasikan nanti pengembangan dan pengelolaannya akan seperti apa kepada pihak PTPN Vlll,” ujarnya.

Semua itu, kata Ade, sudah dibicarakan dengan jajaran pemerintah kecamatan dan desa setempat, sehingga sudah tidak ada masalah, tinggal pelaksanaannya saja.

“Intinya sudah tidak ada masalah, sebab kami berpegang teguh, bahwa wisata itu harus mendukung terhadap lingkungan hidup. Lalu, wisata itu harus betul-betul memperhatikan kebersihannya, termasuk keselamatannya,” ujar Ade.

“Bagi kami jika wisata ingin berkembang bagus, maka harus disediakan sarana prasarana dan juga izin-izinya,” imbuh Ade.

Sementara itu, Kepala Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPBUN) Unit Kebun Rancabali, Agus Zainal Abidin mengatakan, sesuai dengan arahan dari Puskopkar dan PT Duta Persada, pembongkaran lahan kebun teh sudah dilaksanakan selama lima hari dengan luas area yang terbongkar baru sekitar 1.400 meter persegi.

“Kebetulan saya yang mengawasi disini, jadi saya setiap hari laporan ke management dan membuat berita acaranya,” ujar Agus.

Agus juga menjelaskan, tidak semua tanaman teh di lahan tersebut dibongkar, sebab mereka ingin ciri khas kebun tehnya dipertahankan.

“Jadi nanti ada yang disekat-sekat, nggak semua dibongkar, kan ciri khas tanaman tehnya harus ada,” ujarnya.

General Manager Lapangan PT Duta Persada, Trisna menyebutkan, pengelolaan Curug Tilu memang telah diserahkan kepada pihaknya sejak Oktober 2020. Namun, baru seminggu terakhir ini pihaknya terjun langsung untuk melakukan pengembangan disana.

Trisna juga mengatakan, pihaknya fokus pada kesdiaan wahana-wahana permainan air sekitar curug.

“Menurut kami kan yang paling menjual itu curug tilunya. Jadi kita akan berinovasi diseputar itu,” katanya.

Sesuai perjanjian kerjasama yang telah dibuatnya dengan Puskopkar, mereka mendapat area seluas 3,5 hektar untuk dikelola dan pada tahap awal akan membangun sarana dan prasarana yang bisa mengakomodir wisatawan dulu, seperti lahan parkir.

“Rencana planing kedepan itu ada lahan parkir. Namun, karena itu sudah dihandel Puskopkar, maka kita akan fokus ke lapangan, kita pembenahan Curug Tilunya karena daya jualnya disitu. Terus selebihnya kita akan ada resto, kafe-kafe dimana UMKM di sekitar Rancabali bahkan Pacira bisa nanti usaha disini dengan sistem sharing dengan pihak perusahaan,” jelas Trisna.

Pengembangan wana wisata tersebut selain untuk menggaet wisatawan juga sebagai wadah bagi UMKM di sekitarnya agar bisa berjualan disana.

“Dengan adanya kios-kios, restoran dan kafe nantinya akan menaikan perekonomian masyarakat sekitar,” imbuh Trisna.

Proses pembangunan pengembangan wana wisata itu, kata Trisna, juga akan melibatkan masyarakat setempat agar bisa menyerap tenaga kerja lokal.

Ditempat terpisah, Kepala Desa Patengan, Asep Kurniadi yang biasa disapa Ester mengatakan, pihaknya memberi dukungan penuh kepada pihak pengelola Curug Tilu Situ Lembang untuk dikembangkan, mengingat ada komitmen bahwa mereka akan memberdayakan masyarakat.

“Saat saya cek lapangan ternyata benar yang dipekerjakan adalah warga masyarakat RW 02, RW 03. Jadi intinya pemerintah desa memberikan apresiasi dan suport yang besar terhadap pengembangan destinasi wisata Curug Tilu Situ Lembang. Diharapkan kedepan bisa bersama-sama meningkatkan nilai ekonomi bagi masyarakat setempat,” ujar Ester.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak
Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi
Keutamaan Niat Puasa
Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H
Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:39 WIB

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:22 WIB

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:04 WIB

Keutamaan Niat Puasa

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:38 WIB

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB