Seiring melandainya kasus covid-19, geliat event-event kesenian dan budaya kini sudah mulai terlihat lagi di lokasi-lokasi destinasi wisata.
DARA – Seperti di Wana Wisata Gunung Puntang, Cimaung, para seniman dan budayawan hadir dalam Pesta Rakyat Puntang Menari 2021 yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Minggu (24/10/2021).
Sengaja mengambil lokasi di alam terbuka, pertunjukan tari yang dihadiri oleh puluhan sanggar komunitas tari tersebut digelar secara hybrid (offline dan online), selain itu di lokasi pertunjukan protokol kesehatannya dijaga dengan sangat ketat.
“Kami berkolaborasi dengan Komunitas Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (MASRI) dan melibatkan sekitar 74 Sanggar Komunitas Tari dari berbagai Daerah di dalam dan luar Jawa Barat,” ujar Sekretaris Disparbud Kabupaten Bandung, Hidayat Ramdhan.
Menurutnya, event tersebut juga sekaligus memperingati Hari Tari Dunia (World Dance Day) dengan mengambil tema Harmoni Seni Tubuh dengan Alam.
Disamping untuk memelihara khazanah budaya bangsa, serta meningkatkan promosi destinasi wisata Kabupaten Bandung, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memulihkan ekonomi masyarakat di bidang pariwisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif.
“Kita berupaya memulihkan ekonomi masyarakat khususnya pada sektor yang memang berkaitan dengan Disparbud seperti seniman, budayawan, pelaku usaha pariwisata dan pelaku usaha ekonomi kreatif,” ungkap Hidayat.
Sementara itu, Ketua MASRI, Mas Nanu Munanjar (Bah Nanu) mengatakan dalam event Puntang Menari tersebut digelar Ibing Pencug Ewag Peringatan Hari Tari Dunia 2021 yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
Hal itu sesuai ketentuan Satgas Covid-19, yang menyatakan wilayah Kabupaten Bandung masih harus memberlakukan PPKM level 3. Dalam pertunjukan tersebut, Bah Nanu menyebut diupayakan tidak ada kerumunan massa. Seluruh peserta diatur sedemikian rupa agar tidak ada kontak antar penari.
“Bahkan saat menari, para penari diberi jarak dua meter di dalam arena. Saat masuk dan keluar arena wajib mengenakan masker, kecuali saat menari masker dilepas,” ujarnya.
Di dalam area Gunung Puntang pun kata dia, tersedia air keran dan sabun untuk mencuci tangan.
“Pokoknya protokol kesehatan diberlakukan secara ketat sesuai aturan dari pemerintah,” tandasnya.***
Editor: denkur