Mencari Sumber Air,  Warga Cianjur Terpaksa Gali Tanah 

Kamis, 25 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI.Foto: dara.co.id/Purwanda

ILUSTRASI.Foto: dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR — Warga Kampung/Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa menggali tanah untuk menemukan sumber ari baru. Penggalian mereka lakukan antara lain di dasar kolam yang telah mengering.

Sejumlah sumber air yang selama ini digunakan warga setempat seperti sungai, sumur, dan kolam mengering sejak dua bulan terakhir. “Terpaksa kita melakukan ini. Semua sumber air sudah mengering. Mudah-mudahan saja ada airnya,” kata  Jayudin, warga setempat, kepada wartawan, Kamis (25/7/2019).

Ia terpaksa menggali kolam di belakang rumahnya itu agar bisa mendapatkan sumber air baru. “Kalau warga yang dekat sungai pakai sisa air (sungai) yang ada. Kalau saya kan agak jauh. Jadi gali kolam ini saja,” ujarnya.

Ketua RW setempat, Yusup Cucun, menyebutkan, sejak bendungan irigasi Sungai Cikondang, Cibeber jebol Januari lalu, volume air kolam dan empang di wilayahnya terus menyusut. “Puncaknya dalam sebulan terakhir ini. Karena musim kemarau juga jadi kolam dan empang sekarang sudah benar-benar kering,”katanya.

Selain menggali tanah, warga berinisiatif membuat kubangan dengan cara membendung aliran air sungai yang tersisa dengan karung-karung pasir. “Termasuk buat lobang-lobang (cerukan) di sungai ini. Airnya keluar tapi memang kurang bagus,” ujarnya.

Warga pun patungan menyewa mesin pompa agar air di salahsatu kubangan di Kali Cisalak itu bisa disedot atau dialirkan ke kolam penampungan. “Kita swadaya untuk sewa dan beli bahan bakarnya. Air kita sedot ke kolam mesjid dan warga MCK-nya di sana. Jadi kubangan ini untuk sumber saja,” katanya.

Namun, untuk menyedot air tidak bisa dilakukan setiap hari karena debit air di kubangan semakin berkurang dan mudah keruh. “Sampai harus begadang hingga tengah malam untuk jaga air, karena tinggal ini sumber air yang ada dan bisa dimanfaatkan warga,” ucapnya.

Menurut dia, kekeringan saat ini terparah sejak ia tinggal di wilayah tersebut. “Tahun 70-an pernah kemarau panjang hampir delapan bulan di sini. Tapi sungai dan sumur tetap ada airnya. Sekarang baru dua bulan saja sudah kering kerontang seperti ini. Sumur, kolam, dan sungai tak ada airnya,” kata dia.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi
Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H
Disdik Kabupaten Sukabumi Siap Sukseskan e-Ijazah
Rusak Akibat Pergerakan Tanah, PU Sukabumi Perbaiki Jalan Cikaso-Ciguyang
Daftar Kloter Jemaah Haji Asal Garut Sudah Dirilis, Terbagi dalam Lima Kloter Pemberangkatan
Dukung Program Ketahanan Pangan, Pemkab Cirebon Panen Raya Jagung
Sukseskan Program Ketahanan Pangan. Kapolresta Cirebon Gelar Panen Raya Jagung
Pemkab Sukabumi Siap Sukseskan Program Tiga Juta Rumah Warga Berpenghasilan Rendah
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 1 Maret 2025 - 13:13 WIB

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:01 WIB

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Februari 2025 - 16:21 WIB

Disdik Kabupaten Sukabumi Siap Sukseskan e-Ijazah

Rabu, 26 Februari 2025 - 20:31 WIB

Rusak Akibat Pergerakan Tanah, PU Sukabumi Perbaiki Jalan Cikaso-Ciguyang

Rabu, 26 Februari 2025 - 18:19 WIB

Daftar Kloter Jemaah Haji Asal Garut Sudah Dirilis, Terbagi dalam Lima Kloter Pemberangkatan

Berita Terbaru

Ilustrtasi (Foto: Universitas Airlangga/ Tribun Travel)

HEADLINE

Siaran Ramadan di Medsos Harus Edukatif dan Ramah Anak

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:39 WIB

Fotog: Hilman Fauzi/Kemenag

HEADLINE

Ramadan tak Sekadar tentang Ibadah Pribadi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:22 WIB

Foto: Istimewa

JABAR

Budi Azhar Bersedia Jadi Ketua IPSI Kabupaten Sukabumi

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:13 WIB

Foto: Kemenag

HEADLINE

Keutamaan Niat Puasa

Sabtu, 1 Mar 2025 - 13:04 WIB

Foto: Istimewa

EKONOMI

Mustahil Tumbuh 8% Tanpa Industri yang Kuat

Sabtu, 1 Mar 2025 - 12:53 WIB