“Mereka bisa saling menyerang dalam sekejap dengan nyaris tanpa provokasi. Hanya perlu satu pandangan yang dianggap pihak lain sebagai permusuhan,” ujar Chaclag.
DARA| FILIPINA- Perkelahian antarnarapidana lembaga pemasyarakatan di Filipina merenggut setidaknya sembilan nyawa, Jumat (9/10/2020). Dua geng napi di lapas tersebut, Sputnik dan Komando, saling menyerang menggunakan pisau buatan.
Insiden terjadi pada dini hari di lapas terbesar Filipina, Bilibid Baru, berlokasi di pinggiran Kota Manila.
Lapas itu menampung lebih dari 28.000 napi di bangunan yang dirancang untuk menampung 6.000 orang saja.
“Kami menghitung ada sembilan mayat. Mereka saling menikam memakai benda tajam buatan,” kata juru bicara Biro Lembaga Pemasyarakatan, Gabriel Chaclag, dikutip inews.id dari AFP.
Dia menambahkan, sejumlah napi dari kedua pihak terluka dalam perkelahian itu. Belum diketahui pasti pemicu kekerasan tersebut, namun perkelahian antargeng di sana bisa terjadi hanya karena masalah sepele.
“Mereka bisa saling menyerang dalam sekejap dengan nyaris tanpa provokasi. Hanya perlu satu pandangan yang dianggap pihak lain sebagai permusuhan,” ujar Chaclag.
Perkelahian terbaru ini merupakan yang paling mematikan sejak 2005, saat itu polisi menindak napi militan Islam di penjara Manila yang menewaskan 17 orang.
Kekerasan di lapas Filipina merupakan hal biasa, didukung oleh kondisi yang tak memenuhi syarat di mana satu sel terkadang diisi 5 kali lipat dari kapasitas normal.
Penjara-penjara di Filipina penuh sesak sejak Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan tindakan keras terhadap pelaku kejahatan narkoba pada 2016.
Editor : Maji