MenEkraf: Saatnya Tekan Produksi Limbah Tekstil dengan Sustainable Fashion

Minggu, 17 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA | Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (MenEkraf/KaBekraf) Teuku Riefky Harsya mengatakan fesyen merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB nasional namun di sisi lain juga menyebabkan tingginya limbah yang dihasilkan dari industri ini sehingga sudah saatnya menerapkan _sustainable fashion_.

“Fakta ini perlu disikapi dengan langkah bijak dan strategis yang salah satunya upaya menekan produksi limbah dengan _upcycle_ produk fesyen atau fesyen yang berkelanjutan (_sustainable fashion_),” ujar MenEkraf Teuku Riefky Harsya saat menghadiri “Green Creative”, Jumat (15/11/2024) di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Berdasarkan data, subsektor fesyen berkontribusi terhadap PDB negara hingga 55 persen. Dari 33 juga ton tekstil yang diproduksi di Indonesia, kurang lebih 1 juta ton tekstil berakhir menjadi limbah.

Untuk itu, ujar Menteri Riefky, Kementerian Ekonomi Kreatif mendorong penerapan gaya hidup _sustainable lifestyle_ yang diyakini juga akan menjadi tren ekonomi kreatif ke depan. Yakni melakukan langkah-langkah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Fesyen berkelanjutan bukan hanya menguntungkan lingkungan juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan berpotensi meningkatkan perekonomian di tanah air.

Menteri Riefky mengatakan, kegiatan “Green Creative” yang dihadirkan ini juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf untuk mendorong hal tersebut.

“Green Creative” merupakan program pelatihan peningkatan kapasitas bagi pelaku sektor ekonomi kreatif mengenai pengelolaan dan pemanfaatan khusus bahan-bahan bekas (_zero waste material_) untuk dijadikan produk kreatif. Dalam hal ini khususnya limbah industri fesyen.

“Inovasi adalah kunci untuk menciptakan fesyen yang berkelanjutan. Kita perlu mendukung para desainer dan industri untuk berinovasi dalam menciptakan produk-produk yang tidak hanya menarik tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Menteri Riefky.

Dengan meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan, sektor ini diperkirakan akan dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.

“Ini adalah langkah penting untuk menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung pengembangan ekonomi kreatif dan fesyen berkelanjutan melalui berbagai program dan kebijakan,” ujarnya.

Ia berharap momentum ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus berkolaborasi bagi lebih banyak pihak. “Kami percaya sektor ekonomi kreatif mampu berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Aceh Besar,” ujar Menteri Teuku.

*Dinas Khusus Ekraf*

mendorong pemerintah daerah untuk membentuk satu dinas khusus yang menangani ekonomi kreatif mengingat subsektor ini telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai mesin penggerak ekonomi baru untuk meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan kerja.

“Kami diminta oleh Presiden untuk terus menyosialisasikan kepada pemerintah daerah bahwa penting untuk membesarkan, mendampingi, dan memperhatikan sektor ekonomi kreatif di daerah masing-masing. Kami mengajak kepala daerah terpilih setelah pilgub atau pilkada sebaiknya mempunyai dinas khusus yaitu dinas ekonomi kreatif untuk membantu masyarakat dalam membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan mereka,” kata MenEkraf Teuku Riefky Harsya di acara Green Creative di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (15/11/2024).

Menteri Teuku mengatakan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mempunyai komitmen yang besar terhadap perkembangan ekonomi kreatif. Dalam naskah asta cita Presiden Prabowo, kata ekonomi kreatif dan industri kreatif disebut sampai 20 kali. Ini artinya, pemerintah melihat potensi ekonomi kreatif di Indonesia yang luar biasa yakni potensi yang bisa digerakkan tidak hanya dari pusat tapi justru muncul dari daerah.

“Banyak sekali subsektor ekraf, mulai dari fesyen, kuliner, dan masih banyak potensi ekonomi kreatif yang akan berkembang. Jadi sektor ekonomi kreatif ini diyakini dan sudah terjadi di beberapa negara termasuk negara-negara tetangga kita sendiri, bahwa ekonomi kreatif akan menjadi mesin ekonomi baru atau _new engine of growth_,” ujar Menteri Teuku.

Kementerian Ekonomi Kreatif dalam lima tahun ke depan diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan rasio ekonomi kreatif terhadap PDB nasional dari 6,70 persen pada tahun 2023 menjadi 8,37 persen. Kemudian nilai ekspor dari 23,90 juta dolar AS (tahun 2023) menjadi 29,88 juta dolar AS, nilai investasi sebesar Rp183,72 triliun dari Rp136,28 triliun (tahun 2023), serta serapan tenaga kerja mencapai 27,66 juta orang dari 24,92 juta orang (tahun 2023).

Karena itu, ujar Menteri Teuku, peran dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan termasuk komitmen pemerintah daerah sangat penting untuk dapat bersama menjawab berbagai tantangan dalam upaya mencapai target-target yang telah ditetapkan, sekaligus mewujudkan ekonomi kreatif sebagai _new engine of growth_.

“Kami butuh perpanjangan tangan, untuk itulah kami sampaikan pentingnya dibentuk dinas khusus menangani ini (ekonomi kreatif). Aceh kaya akan potensi ekonomi kreatif mulai dari musik, fesyen, juga _content creator_ yang kaitannya dengan syiar. Potensi Aceh ini bisa menjadi terobosan untuk membuka lapangan pekerjaan di wilayah ini dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menteri Teuku.

Kunjungan Teuku Riefky Harsya ke Aceh Besar ini merupakan kunjungan kerja perdananya sebagai Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif. Menteri Teuku tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda pada Jumat (15/11/2024) sore.

Kehadiran MenEkraf disambut oleh sejumlah pejabat daerah Aceh dan dilanjutkan dengan prosesi Peusijuek.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto.

Pada kesempatan itu MenEkraf Teuku Riefky Harsya didampingi oleh Direktur SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Fahmi Akmal; serta Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf, Iman Santosa.

Berita Terkait

Dukung Ketahanan Pangan, Brimob Polri Siapkan 5 Ha Lahan untuk Tanam Jagung Bareng Warga Karawang Timur
Presiden Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Catatan Diskusi “Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China”
Kapolri: Selamat HUT ke-79 Korps Marinir TNI AL
Kenali Gejala dan Penyebab Gondongan
Operasi Jantung Metode Robotik di RSJPD Harapan Kita Sukses, Tawarkan Biaya Lebih Murah dan Sembuh Lebih Cepat
Presiden Prabowo Subianto Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi “Grand Cross of the Order of the Sun of Peru”
Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 13:46 WIB

MenEkraf: Saatnya Tekan Produksi Limbah Tekstil dengan Sustainable Fashion

Minggu, 17 November 2024 - 13:40 WIB

Dukung Ketahanan Pangan, Brimob Polri Siapkan 5 Ha Lahan untuk Tanam Jagung Bareng Warga Karawang Timur

Sabtu, 16 November 2024 - 18:25 WIB

Presiden Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina

Sabtu, 16 November 2024 - 14:49 WIB

Catatan Diskusi “Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China”

Sabtu, 16 November 2024 - 10:07 WIB

Kapolri: Selamat HUT ke-79 Korps Marinir TNI AL

Berita Terbaru