Menelisik Kebijakan Naiknya Harga Tiket Pulau Komodo, Paramadina: Berpotensi Timbulkan Kegaduhan

Selasa, 2 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Adrian A Wijanarko, MM, Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina (Foto: Istimewa)

Adrian A Wijanarko, MM, Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina (Foto: Istimewa)

Kebijakan pemerintah menaikan harga tiket masuk sebesar Rp3,75 juta di Pulau Komodo dan Pulau Padar menimbulkan pro dan kontra.


DARA – Alasan pemerintah mendukung kenaikan harga tiket masuk di dua pulau tersebut adalah untuk konservasi. Namun, sejumlah pihak yang kontra terhadap keputusan tersebut beranggapan keputusan ini akan berdampak buruk terhadap pariwisata lokal.

Kebijakan ini tentu akan berdampak terhadap pariwisata. Walau menurut pemerintah lokasi hewan Komodo ada juga di Pulau Rinca, yang masih dikenakan tarif normal, namun ada daya tarik yang memang hanya ada di lokasi Pulau Komodo dan Pulau Padar yang tidak dimiliki oleh pulau Rinca.

Demikian disampaikan Adrian A Wijanarko, MM, Ketua Program Studi Manajemen Universitas Paramadina, Senin (1/8/2022).

Ketertarikan pariwisata asing dan lokal untuk datang ke Taman Nasional Komodo, tidak hanya untuk melihat hewan Komodo saja. Terdapat aspek-aspek wisata lain yang tidak dilihat oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan tersebut.

“Pada Pulau Komodo misalnya, ada aspek wisata budaya lokal. Ketika ada masyarakat yang berdampingan hidup dengan binatang besar dengan berat maksimal 100 kg dan beraktifitas normal seperti biasa, ini tentu menarik bagi wisatawan,” ujar Adrian, dikutip dari rilis yang diterima redaksi, Selasa (2/8/2022).

Cerita rakyat turun temurun warga lokal Pulau Komodo yang menganggap hewan Komodo adalah anak dari Putri Naga yang mengimbau manusia untuk hidup berdampingan dengan Komodo.

Selain itu di Pulau Padar ada aspek sightseeing yang memiliki nilai pariwisata.

“Pulau Padar dikenal oleh wisatawan sebagai tempat instagramable yang menjadi tempat spot foto wajib para wisatawan. Hal ini juga menjadi bagian dari para wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo” kata Adrian yang juga Direktur Paramadina Public Policy Institute (PPPI).

Keunikan yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Padar ini bukan hanya melihat hewan Komodo, tapi juga ada nilai pariwisata lain yang menjadi ‘paket lengkap’ ketika turis berkunjung.

Permasalahan terjadi ketika pemerintah secara sepihak menaikan harga masuk di Pulau Komodo dan Pulau Padar. Tentu daya tarik bagi perusahaan wisata untuk memasarkan menjadi lebih berkurang. Dengan harga yang naik akan mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan yang masuk.

“Keputusan ini sebenarnya tidak akan berdampak buruk pada industri pariwisata lokal apabila ada diskusi dua arah yang diinisiasi oleh Pemerintah. Keputusan yang dijalankan secara sepihak membuat industri menjadi kaget dan ini tentu tidak baik untuk bisnis” tutur Adrian.

“Usaha konservasi tentu harus dijalankan juga secara maksimal. Ada upaya upaya yang dirasa menjadi jalan keluar ini akan ditemukan apabila pemerintah melakukan dialog dua arah kepada pihak lokal,” imbuhnya.

Kenaikan harga tiket masuk ini juga dinilai kontradiktif terhadap strategi pemerintah yang menginkan industri pariwisata menjadi motor ekonomi pasca Pandemi.

“Ditengah kenaikan harga tiket pesawat dan ketidakpastian masyarakat pasca pandemi, seharusnya pemerintah memberikan stimulus kepada industri pariwisata lokal sehingga industri lokal kembali bisa profit sesudah 2 tahun pandemi yang membuat mereka tutup sementara.” kata Adrian.

Editor: denkur

Berita Terkait

Catatan Diskusi “Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China”
Kapolri: Selamat HUT ke-79 Korps Marinir TNI AL
Kenali Gejala dan Penyebab Gondongan
Operasi Jantung Metode Robotik di RSJPD Harapan Kita Sukses, Tawarkan Biaya Lebih Murah dan Sembuh Lebih Cepat
Presiden Prabowo Subianto Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi “Grand Cross of the Order of the Sun of Peru”
Sultan Bahas Kerja sama Pertahanan dan Pangan Dengan Beberapa Senator Rusia
Pimpin Rapat Persiapan Uji Kelayakan Capim KPK, Puan: Siapapun yang Terpilih Harus Tingkatkan Kinerja Lembaga
Kemendes Yandri : Bergerak Langsung ke Desa Untuk Mempercepat Sinergitas
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 14:49 WIB

Catatan Diskusi “Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China”

Sabtu, 16 November 2024 - 10:07 WIB

Kapolri: Selamat HUT ke-79 Korps Marinir TNI AL

Sabtu, 16 November 2024 - 09:50 WIB

Kenali Gejala dan Penyebab Gondongan

Sabtu, 16 November 2024 - 09:43 WIB

Operasi Jantung Metode Robotik di RSJPD Harapan Kita Sukses, Tawarkan Biaya Lebih Murah dan Sembuh Lebih Cepat

Sabtu, 16 November 2024 - 09:34 WIB

Presiden Prabowo Subianto Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi “Grand Cross of the Order of the Sun of Peru”

Berita Terbaru