Menelisik Nasib Mang Becak yang Kini Tak Seindah Dulu

Senin, 13 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mang Abud, sudah 40 tahun menarik becak. (Foto: dinda/dela)

Mang Abud, sudah 40 tahun menarik becak. (Foto: dinda/dela)

Transportasi online kini sedang buming. Namun, bagi pengemudi becak, itu adalah saingan baru dalam meraih rejekinya. Tapi apa mau dikata, jaman sudah berubah. Mang becak hanya bisa pasrah.


DARA | BANDUNG – Kehidupan tukang becak konon kini semakin sulit. Tak seperti sekian puluh tahun lalu. Hari ini tak seindah dulu.

Penumpang  semakin sulit didapat. Dalam satu hari menurut penuturan sejumlah pengemudi becak paling satu dua orang penumpang. Selebihnya emang-emang becak hanya duduk terdiam di jok becaknya.

Dulu, hasil menarik becak tak sekedar bisa untuk makan, tapi mampu untuk membeli perabotan rumah atau keperluan lain. Kehidupan pun terbilang cukup meski jauh untuk disebut kaya.

Kondisi itu, sangat terasa sekitar tahun 70 an, atau jaman-jamannya Presiden Soeharto, disaat jaman belum secanggih sekarang dimana tranformasi online sudah kelunyuran setiap menit.

Tapi kini semuanya berubah. Tukang becak hanya bisa pasrah, penghasilannya sangat minim, untuk makan sendiri saja sudah tak cukup, begitu katanya.

Mang Abud, tukang becak berusia 80 tahun. Ia sudah 40 tahun menjadi pengemudi becak. Mangkal di Sayati Kabupaten Bandung. Namun, katanya, kini tak seindah dulu. Semakin hari penumpang semakin berkurang alias sepi.

Mang Abud mengatakan, mangkal di Sayati dari jam tujuh hingga jam sembilan malam. Namun, uang yang didapat rata-rata Rp30 hingga Rp40 ribu setiap harinya.

Namun, Mang Abud bersabar saja. Menurutnya, meski penghasilan sangat menim, namun untuk makan sehari-hari ada saja rejekinya.

Mang Abud punya anak tiga, semuanya sudah bekerja.

Mang Ahmad, tukang becak di Sayati (Foto: Dinda/Dela)

Berbeda dengan Mang Ahmad (43) sesama tukang becak yang sudah narik becak selama 12 tahun.

Mang Ahmad mengatakan, hasil perharinya tidak jauh berbeda dengan Mang Abud (80) yaitu hanya sekitar Rp40 ribu sehari.

“Saya selalu berfikir mencari tambahan uang untuk menyekolahkan anak kedua yang akan masuk ke SMP,” ujarnya, Senin (13/1/2020).***

Wartawan (job): Adinda Rohimah – Dela Fatimah Azzahra | Editor: denkur

 

 

Berita Terkait

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat
Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya
Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025
Besti 2025 Dibuka Lagi Lho, Siapkan Syarat-syarat Ini
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 11 Februari 2025
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 11 Februari 2025
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:23 WIB

Jeje Ismail-Asep Ismail Antarkan Tim Transisi Bertemu Para OPD Bandung Barat

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:47 WIB

Bupati Bandung Ingin Menambah Jumlah Desa Jadi 411 Desa, Ini Alasannya

Rabu, 12 Februari 2025 - 09:34 WIB

Menengok Dapur Sehat Lapas Banceuy, Menu Bergizi Jatah Makan Warga Binaan

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:26 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 - 06:23 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Rabu 12 Februari 2025

Berita Terbaru

GADGET

Eksplorasi Lanjutan tentang Penerapan AI dalam Pendidikan

Rabu, 12 Feb 2025 - 16:43 WIB