Paguron pencak silat di Garut kurang diperhatikan pemerintah. Padahal, sejak 2019 ada anggaran di desa untuk pemberdayaan, namun tidak pernah sampai ke paguron.
DARA – Demikian dikatakan Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kabupaten Garut, Agus Mulyana.
Menurutnya, saat ini di 42 kecamatan ada beberapa paguron pencak silat yang aktif dan butuh pembinaan.
“Di desa-desa sejak 2019 itu ada anggaran pemberdayaan Rp140 juta, tapi sampai sekarang belum pernah Paguron (pencak silat) dapat bantuan. Kalau saja dibantu (oleh pemerintah) tentu akan lebih maju,” ujarnya, Senin (8/3/2021).
Menurut Agus, saat ini sejumlah paguron pencak silat di Kabupaten Garut kondisinya cukup memprihatinkan. Namun meski dalam kondisi memprihatinkan, sejumlah paguron di Kabupaten Garut terus berupaya mencetak atlet yang bisa mengharumkan nama Garut, bahkan Jawa Barat dan juga Indonesia.
Agus menuturkan, upaya tersebut terlihat dalam event yang diselenggarakan oleh IPSI Kabupaten Garut.
Meskipun dalam keterbatasan, walau harus tidur di mana saja, namun puluhan paguron ikut serta ambil bagian dalam seleksi atlet pencak silat untuk Porda (Pekan Olahraga Daerah) Jawa Barat.
Tak hanya itu, lanjut Agus, setelah atlet terpilih diketahui, kedepannya IPSI Garut juga memiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan selama empat bulan kedepan. Karena itu, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah untuk atlet pencak silat selama pembinaan dilakukan.
Agus menambahkan, selama ini, selama pembinaan atlet pencak silat, pihaknya hanya menerima bantuan air saja. Ia pun mengatakan, jika pemerintah memberikan perhatian lebih bukan tidak mungkin para atlet akan lebih berprestasi.
“Event seleksi atlet ini saja bisa terselenggara karena dibantu Dandim Garut, mungkin kalau tidak dibantu batal dilaksanakan. Jadi tolong, para pejabat, kepala desa, dan camat di daerah agar bantu pencak silat, kasian paguron tidak diperhatikan,” ujarnya.***
Editor: denkur