Menengok Tiga Budaya Ritual di Bandung Barat, yang Masuk Pekan Budaya Jabar

Rabu, 13 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ritual Serepan Patalekan, bersilat di atas niru (foto. Doc Disparbud)

Ritual Serepan Patalekan, bersilat di atas niru (foto. Doc Disparbud)

Berdasarkan catatan di Bidang Kebudayaan Disparbud KBB, untuk Warisan Budaya tak Benda (WBTB) saja, di wilayah KBB terdapat 25 budaya buhun.


DARA- Kabupaten Bandung Barat (KBB) cukup kaya dengan keragaman seni dan budayanya. Masing-masing kecamatan, di daerah ini memiliki karakter seni dan budaya yang beragam.

Seni dan budaya tersebut, merupakan warisan secara turun temurun dan diantaranya masih ada yang terpelihara secara baik hingga kini.

Berdasarkan catatan di Bidang Kebudayaan Disparbud KBB, untuk Warisan Budaya tak Benda (WBTB) saja, di wilayah KBB terdapat 25 budaya buhun.

Hingga kini, masih terjaga kelestariannya oleh para generasi penerusnya. Walaupun sempat tersembunyi karena budaya buhun yang sarat dengan ritual itu, dianggap berbenturan dengan faham agama.

Namun setelah lahirnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, kegiatan ritual sebagai warisan leluhur mulai terbuka.

Kepala Bidang Kebudayaan, Disparbud KBB, Usup Suherman mengungkapkan, dulu warga yang menyelenggarakan kegiatan ritual dalam sebuah momentum, tertutup.

Baru setelah lahirnya UU tersebut, kegiatan ritual itu mulai terbuka sehingga siap dipublikasikan melalui tayangan film dokumenter.

“Setelah merasa ada sebuah perlindungan dengan Undang-undang, mereka baru mau terbuka. Dulu mereka nggak mau, karena menyangkut adat istiadat,” jelas Usup.

Gayung bersambut, pemerintah justru menjaga kelestarian seni budaya buhun WBTB tersebut dengan menyelenggarakan even.

Pemerintah Propinsi Jawa Barat (Jabar), bahkan menyelenggarakan Pekan Budaya Daerah. Even ini, dilaksanakan oleh Disparbud Jabar 2021.

Untuk KBB, dari 25 WBTB terpilih tiga kegiatan ritual yang bakal ikut pekan budaya tersebut.

Usup menyebutkan, pertama Serepan Patalekan, kedua Upacara Pamitan dan ketiga Upacara Mikul Lodong.
“Ketiganya akan mewakili KBB dalam Pekan Budaya tahun ini,” jelasnya.

Kepala Seksi Pengembangan Kebudayaan dan Kesenian Disparbud KBB Hernandi Tismara menjelaskan, Serepan Patalekan diselenggarakan oleh Paguron Pasir Ipis di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang.

Paguron yang dipimpin Asep Gurmawan ini melakukan ritual, tatkala para muridnya telah menguasai jurus-jurus tertentu yang digembleng di Paguron tersebut.

Pada intinya, mereka diuji untuk menunjukan gerakan-gerakan silat di atas sebuah niru. “Bagi yang lulus, dibai’at oleh gurunya dengan pesan moral, agar mengamalkan kebajikan. Ijazah yang lulus diberikan, ketika silat di atas niru,” jelas Hernandi.

Ritual lainnya yang cukup menarik perhatian adalah Upacara Pamitan Ngala Batu yakni upacara permohonan ketika mau mengambil bebatuan, untuk dijadikan perabot rumah tangga.

Upacara Pamitan ini berada di Kampung Pojok, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Padalarang. Warga mengambil bebatuan di dalam tanah untuk dijadikan cobek (cowet-dalam Bahasa Sunda), uleukan (mutu-Bahasa Sunda), dan lainnya.

“Kalau mau ngala (ngambil) batu, ya mipit kudu amit, ngala kudu bebeja (ngambil sesuatu harus ngasih tahu dulu). Warga mengadakan ritual, sebagai permohonannya,” beber Hernandi.

Artinya, untuk mengambil batu buat kepentingan perkakas dapur ini tidak dilakukan begitu saja. Bagi warga di sana, etika terhadap alam masih dijalankan dengan melakukan ritual tersendiri.

“Biasanya saat ritual, ada sesajen dengan melantunkan sebuah kidung mistis. Kebiasaan itupun, sudah dilakukan sejak Indonesia belum merdeka dan sekarang masih (dilakukan) secara turun temurun,” paparnya.

Sedangkan ritual Upacara Mikul Lodong yang diselenggarakan di Kampung Cikurutug, Desa Tagog Apu Kecamatan Padalarang ini, juga merupakan prosesi ujian bagi para pesilat yang dianggap sudah mahir apabila sudah bisa memikul Lodong, penuh air.

Air dari lodong (kayu), tersebut tidak boleh tumpah. Padahal si pesilat membawa Lodong tersebut dengan kondisi medan jalan yang berliku.

Jika airnya tumpah, maka si pesilat dianggap tidak lulus. Setelah aksi bawa air di dalam Lodong, yang cukup berat itu, pesilat harus ngibing (nari) dengan jurus-jurus cantik.

“Mereka diuji ketahanan, melalui medan terjal dengan membawa air di Lodong. Jarak yang ditempuhnya sekitar 3 km,” ungkapnya.

Banyaknya budaya ritual di wilayah KBB ini, menunjukan betapa kayanya daerah ini dengan segala keragamannya. Sejarah juga bisa menunjukan bahwa dulu di wilayah KBB, merupakan sebuah kewedanaan Unggul Kahuripan.

“Konon Umbul Kahuripan ini, dipimpin oleh Tumenggung Adipati Wirasuta. Sindang Geulis berada di Cikalongwetan,” papar Hernandi. (Advetorial)**

Berita Terkait

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Kepala DPMTSP Jabar Dedi Taufik Siapkan Strategi Jaga Iklim Investasi di Jabar
Amilin Zakat Fitrah DKM Binaul Makmur Desa Banyusari Tunaikan Amanah
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran
Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 13:23 WIB

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Minggu, 30 Maret 2025 - 22:21 WIB

Amilin Zakat Fitrah DKM Binaul Makmur Desa Banyusari Tunaikan Amanah

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:54 WIB

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:33 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati

Berita Terbaru


Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri panen raya padi di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay.(Foto: maji/dara)

BANDUNG UPDATE

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Senin, 7 Apr 2025 - 13:23 WIB