SEA Games 2019 digelar di Filipina. Dibuka Sabtu 30 November 2019. Sebanyak 530 medali akan diperebutkan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, target perolehan medali bagi Indonesia antara 45-50 medali. Target itu lebih banyak dibanding pencapaian di SEA Games 2017. Saat itu Indonesia mendapat 38 medali emas dan menempati peringkat kelima.
Di ajang SEA Games 2019 ini, dengan perebutan 530 medali, artinya untuk menduduki peringkat keempat harus memperoleh 63 medali emas. Lalu, dengan target perolehan 45-50 medali, itu artinya Indonesia hanya akan duduk di peringkat lima. Stagnan.
Muncul pertanyaan dari sejumlah pengamat, kenapa tidak mentargetkan berada di posisi kedua atau sekalian teratas? Boleh jadi ada pertimbangan lain dari sisi teknis.
Menggantungkan ambisi setinggi langit boleh-boleh saja, namun tentu harus berpikir realistis. Kita hanya berharap meski target hanya 45-50 medali, tapi para atlit tanah air terus berjuang meraih lebih.
Pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini diprediksi akan diikuti 5.928 atlet. Indonesia mengirimkan 773 atlet. Mereka akan bertanding di 56 cabang olahraga.
Ada sejumlah cabang olahraga baru yang akan dipertandingan dalam laga SEA Games 2019 ini, yaitu cabang esports, obstacle course, surfing, kickboxing, jiu jitsu, pentathlon modern, skateboarding, kuarsh, sambo, dan hoki bawah air.
Indonesia disebut-sebut berpeluang meraih emas pada cabang olahraga skateboard.
Persiapan SEA Games 2019 ini diberitakan sejumlah media terasa tidak matang. Dilaporkan banyak atlet yang mengeluhkan akomodasi seperti ketersediaan hotel dan makanan yang jauh dari ideal. Bahkan, awak media juga mengeluhkan proses akreditasi liputan yang belum rampung.
Bahkan, katanya seperti dilansir CNNIndonesia, di Bandara Internasional Ninoy Aquino, tidak ada jalur khusus bagi para awak media untuk melewati imigrasi. Pernak-pernik atau dekorasi yang menggambarkan sedang merayakan pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu juga tidak terasa.
Selain itu, fasilitas di setiap venue banyak dikecam pelatih timnas sepak bola Thailand Akira Nishino karena tidak memadai. Fox Sports Asia melaporkan Nishino bahkan meminta pemain Thailand berlatih di jalan karena jarak antara hotel dan lapangan tempat latihan yang jauh.
Banyak hal yang dinilai negara-negara mencerminkan kekuarang siapan panitia. Namun, apapun itu, Indonesia tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Hendaknya, meski berbagai fasilitas dirasa kurang memadai, semangat untuk menjaga martabat tanah air harus terus tumbuh dari setiap atlit Indonesia.
Publik tanah air berharap, Indonesia kembali berjaga di ajak pesta olahraga Asia Tenggara ini. Indonesia harus jadi negara yang disegani dan ditakuti. Selamar berjuang para talit, Warga Indonesia berdoa untuk kemenangan.***