Menggapai Zero Stunting, Begini yang Dilakukan Pemkab Bandung Barat

Selasa, 24 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua TP PKK Sonya Fatmala bersama Plh Sekda KBB Asep Wahyu, Kadis Kesehatan dr. Hernawan dan Kepala Bapelitbangda Rini Sartika pada saat Rakor Stunting (Foto: Istimewa)

Ketua TP PKK Sonya Fatmala bersama Plh Sekda KBB Asep Wahyu, Kadis Kesehatan dr. Hernawan dan Kepala Bapelitbangda Rini Sartika pada saat Rakor Stunting (Foto: Istimewa)

Prevalensi stunting di wilayah Kabupaten Bandung Barat tahun 2021 sebesar 9,54 persen. Itu berdasarkan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).


DARA | Target prevalensi stunting yang ditetapkan pemerintah pusat pada tahun 2024 bisa mencapai 14 persen. Sedangkan Prevalensi Stunting berdasarkan Studi Status Gizi Balita (SSGI) tahun 2021 ini berada di angka 29,6 persen.

Ketua Tim Penggerak PKK KBB, Sonya Fatmala mengatakan, jika mengacu pada e-PPGBM, prevalansi stunting di KBB mulai menunjukkan ada penurunan.

“Mudah mudahan tahun ini bisa segera turun lagi. Saya pribadi, mudah-mudahan KBB bisa new zero stunting pada tahun 2024,” ujar Sonya, usai rapat koordinasi (rakor) bersama para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentang Stunting di Balai Gempungan, Gedung B Lantai 4 KBB, Selasa (24/1/2023).

Sebagai tindak lanjut penanganan stunting di KBB ini, Sonya menilai Pemkab Bandung Barat telah melakukan berbagai upaya.

Banyak program, yang digulirkan para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk penurunan angkat stunting di KBB.

Bagi TP-PKK sendiri dan Bunda Rupa-Rupa, tinggal lebih memasifkan dan memaksimalkan peran masing-masing dari pencegahan dan penurunan stunting dari hulu ke hilir.

“Tinggal sekarang bagaimana kita menguatkan program-program itu, secara bersama-sama bergotong-royong melakukan evaluasi, terkait yang sudah dilakukan dan dampaknya seperti apa?”, tegas istri Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan ini.

Lebih lanjut ia juga mengatakan, penyebab dari stunting itu, beraneka ragam. Mulai kekurangan gizi, sanitasi yang kurang memenuhi persyaratan kesehatan dan lain-lainnya.

Penyebab stunting tersebut, bukan hanya menimpa pada keluarga yang pra sejahtera saja. Bisa juga, terjadi pada keluarga yang status ekonominya terbilang mampu.

Ternyata sambungnya, dengan rumahnya yang refresentatif, sanitasi di lingkungan rumahnya baik, stunting bisa juga menimpa anaknya. Karena pola asuhnya yang salah, semisal anak ketika makan susah dan milih-milih.

“Jadi asupan gizinya tidak sesuai, akhirnya pola asuh yang dibiarkan orang tua itu bisa anak yang stunting juga,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Harian (PLH) Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Wahyu mengatakan, untuk menurunkan angka stunting, Pemkab Bandung Barat menyediakan anggaran untuk tahun 2023 sebesar Rp20 miliar. Ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya, yang kurang dari Rp19 miliar.

Anggaran tersebut menyebar di sejumlah OPD, untuk dialokasikan program penurunan angka stunting dengan melihat penyebabnya.

“Misalnya untuk mengatasi sanitasi, kita siapkan anggaran di dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang) untuk mendapatkan air bersih bagi warga kurang mampu,” ujarnya.

Asep juga mengatakan, persoalan stunting cukup komplek sehingga harus ditangani dari berbagai sisi. Termasuk masalah data, Pemkab Bandung Barat terus melakukan up-date data secara berkala.

“Beberapa dinas telah menyiapkan program yang sesuai dengan persoalan penyebab stunting. Termasuk untuk data, tadi kita juga melakulan rakor, bagaimana kita meng-up-date data terus, supaya benar-benar tuntas,” kata Asep.

Editor: denkur

Berita Terkait

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran
Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Sambut Idulfitri, Festival Dulag Istimewa Berlangsung di Gedung Pakuan
Raih Kemenangan Idul Fitri dengan Film-Film Terbaik dan Seru Hanya di RCTI!
BAZNAS Jabar Gelar Buka Bersama 150 Anak Yatim, Ramadan Jadi Lebih Istimewa
Dokumen Perizinan Eiger Camp Lengkap, KDB Hanya 2% dari Total Lahan yang Dikelola
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:54 WIB

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:33 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati

Minggu, 30 Maret 2025 - 20:27 WIB

Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran

Minggu, 30 Maret 2025 - 20:17 WIB

Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya

Minggu, 30 Maret 2025 - 20:11 WIB

Sambut Idulfitri, Festival Dulag Istimewa Berlangsung di Gedung Pakuan

Berita Terbaru