Ada pemandangan baru di Stasiun Bandung, yakni jembatan udara (skybridge) yang membentang dari arah selatan menuju utara. Skybridge ini sudah mulai uji coba operasi pada 23 September 2020 untuk melayani penumpang.
DARA | BANDUNG – Menurut Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 Bandung, Iwan Eka Putra, penggunaan skybridge ini seiring dengan adanya proses perbaikan peron Stasiun Bandung.
“Adanya fasilitas skybridge ini akses naik dan turun kereta api menuju peron akan semakin mudah dan lebih aman. Ini bagian dari upaya kami dalam memberikan pelayanan kepada penumpang,” ujar Iwan, Jumat (25/9/2020).
Iwan mengatakan, skybridge ini mulai dibangun Desember 2019. Ada lima gate yang memudahkan pengguna kereta api mengakses tempat pemberangkatan kereta, dan di setiap gate tersebut ada dua travelator untuk turun naik.
“Pembangunan skybridge sebagai fasilitas pelayanan untuk mengakses keluar masuk kereta, sehingga tidak melalui passanger crossing sebidang (jalur kereta di stasiun),” jelasnya.
Agar semakin nyaman menggunakan kereta api dan berbagai fasilitasnya, Iwan mengimbau penumpang untuk datang lebih awal ke stasiun. Karena waktu akhir boarding pun dimajukan menjadi lima menit untuk KA lokal dan 10 menit untuk KA jarak jauh. Artinya, pintu boarding akan ditutup lebih awal guna meningkatkan kenyamanan penumpang saat akan naik kereta api di jalur yang sudah tersedia.
“Diharapkan seluruh pelanggan datang lebih awal ke Stasiun Bandung, untuk memperhitungkan waktu sebaik mungkin agar tidak tertinggal kereta api,” ujarnya.
Di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), Iwan menegaskan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi calon penumpang moda transportasi yang kerap dijuluki “Ular Besi” ini, yakni membawa surat keterangan bebas Covid-19 (swab test/rapid test), wajib memakai masker, suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, penggunaan face shield untuk penumpang kereta jarak jauh, dan dukungan fasilitas lainnya seperti tersedianya wastafel portable dan pengaturan jarak duduk serta antrian.***
Editor: denkur