Mengolah Kotoran Sapi Jadi Kompos, Gapoktan Taruna Mukti Bebaskan Sungai dari Pencemaran

Selasa, 26 Januari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: verawati/dara.co.id

Foto: verawati/dara.co.id

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Taruna Mukti di Kampung Gambung Desa Cisondari Kecamatan Pasirjambu mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk kompos berdaya serap tinggi.


DARA – Inovasi tersebut bahkan mendapat penghargaan dari Kementerian Pertanian.

Dampak bagusnya pencemaran lingkungan dari limbah kotoran sapi di sepanjang bantaran Sungai Ciwidey, Cisondari dan Cibodas di Pasirjambu berkurang hingga 50 ton sehari, kata Ketua Gapoktan Taruna Mukti, Uus Permana.

Limbah kotoran sapi mengakibatkan terjadinya pencemaran dan pendangkalan sungai, bukan hanya di tiga sungai tersebut, tetapi juga di Sungai Citarum.

Karena itu, pihaknya, kata Uus, berusaha mengurangi dampak pencemaran lingkungan sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggunakan potensi yang ada yakni limbah kotoran sapi.

“Kami bisa memproduksi pupuk kompos curah sebanyak kurang lebih 1000 ton perbulan. Pupuk kompos kami ini diserap oleh komunitas pegiat lingkungan dari Gerakan Nusantara Hijau. Alhamdulilah mereka siap menampung berapapun hasil produksi kami. Mereka siap membeli berapapun karena kegiatannya memang sudah nasional,” kata Uus disela pengiriman perdana pupuk untuk Gerakan Nusantara Hijau di Gambung Desa Cisondari, Selasa (26/1/2021).

Keunggulan pupuk kompos organik produksi Gapoktan Taruna Mukti itu lebih cepat larut ketimbang dengan pupuk sejenis produksi pabrikan besar yang memiliki tekstur granule.

Selain itu, efektivitas dari pupuk kompos curah ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Bahkan pada saat uji coba pada tanaman padi, bisa meningkatkan produktivitas 15 hingga 30 persen.

“Pada tanaman padi, meskipun bulir padi sudang menguning batangnya masih tetap hijau. Sedangkan padi yang pakai pupuk kimia, batangnya sudah menguning baru bulir padinya ikut kuning. Dengan pupuk ini produktivitas meningkat makanya kami mendapatkan penghargaan dari Dirjen. Nah selain itu, kami juga sampai saat ini terus melakukan uji coba dan uji efektivitas dengan melakukan beberapa demo plot (demplot) pada pertanian organik,” ujarnya.

Dari sisi pemberdayaan ekonomi masyarakat, lanjut Uus, produksi pupuk kompos Gapoktan Taruna Mukti ini dapat menyerap tenaga kerja sekitar 248 orang. Para pekerja ini adalah warga sekitar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, mengatakan, pihaknya bersama instansi samping yakni TNI Polri memberikan dukungan usaha yang dilakukan oleh Gapoktan Taruna Mukti ini. Karena memang pengolahan limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik ini menjadi salah satu upaya penyelamatan lingkungan yang memang sudah tercemar.

“Awalnya memang ini upaya untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Yakni menciptakan penghasilan dari sumber daya yang ada disekitar. Positif sekali karena memang pencemaran terbesar dari kotoran sapi, bahkan Citarum itu sudah lebih dulu tercemarnya yah oleh kotoran sapi itu,” kata Tisna.

Apalagi, kata Tisna, saat ini pemerintah telah melakukan pengurangan subdisi untuk pupuk an organik atau pupuk kimia pabrikan. Diharapkan, kehadiran pupuk kompos organik seperti ini bisa menjadi alternatif. Namun memang, untuk mengubah paradigma masyarakat agar mau beralih dari pupuk an organik ke organik ini harus dilakukan bertahap.

“Saya pikir kalau efektivitasnya sama ini sangat bagus. Selain kebutuhan pupuk petani terpenuhi, pemberdayaan ekonomi masyarakat pun bisa berjalan dengan memanfaatkan bahan baku yang ada disekitarnya,” ujarnya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024
Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024
Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi
Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen
Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Pelantikan 11 Bupati dan Walikota di Jabar Berpotensi Mundur, Ini Penyebabnya
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 06:02 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Desember 2024 - 05:58 WIB

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 17:13 WIB

Diduga Gelapkan Dana Desa, Mantan Sekdes di Sukabumi Diciduk Polisi

Senin, 16 Desember 2024 - 16:16 WIB

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Desember 2024 - 12:17 WIB

Meski Dikalahkan Vietnam, Erick Thohir Memuji Mental Pemain Muda Indonesia

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Des 2024 - 06:02 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 17 Desember 2024

Selasa, 17 Des 2024 - 05:58 WIB