Menikmati Citumang, Legenda Buaya Putih Buntung

Sabtu, 21 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: bodyrafting-guhabau.com

Foto: bodyrafting-guhabau.com

PANTAI Pangandaran adalah salah satu primadona tempat wisata di Jawa Barat. Namun, di Kabupaten Pangandaran, tak hanya pantai yang harus selalu dikunjungi. Ada juga sungainya yang indah dan menyejukkan.

Adalah sungai Citumang. Mendengar kata Citumang, ingatan penulis dan mungkin sebagian orang yang pernah mendengar carita Sangkuriang,  yakni nama anjing yang konon  menurut legenda adalah ayah Sangkuriang.

Situmang juga jadi sebutan  anjing yang bagian ujung ekonya berwarna putih. Tapi Citumang  dimaksud oleh wahana wisata Green Valley Body Rafting yang  dikelola oleh Perum Perhutani ini, asal  kata tumang dari bahasa Jawa, yang dalam bahasa  Sunda  hawu atau tungku dalam bahasa Indonesia.

Sedangkan ci itu dari kata cai bahsa Sunda atau air dalam bahsa Indonesia.  Disebut demikian, sabab di dibeberapa bagian sungai ini ada air terjun dari bebatuan yang menyerupai tungku atau tumang.

Sungai Citumang, sebenarnya ada di hilirnya. Sedangkan yang jadi tempat wisatanya adalah sungai Ciparahu yang juga  memiliki legenda. Di sini juga  ada air terjun yang dinamakan Kalimpang dengan ketinggian  3 meter dan terdapat gua yang  panjangnya 7 meter.

Jika mendengar beberapa versi legenda  Citumang rasanya miris juga masuk lokasi ini. Salah satu legenda yang paling populer di masyarakat Pangandaran yakni   mengenai buaya putih buntung.

Konon yang menjaga seluruh sungai yang  ada di Pangandaran, termasuk  Citumang buaya butung putih itu lah. Tapi, keasrian dan kesejukan dari pohon-pohon raksasa dengan akar yang menjuntai rasa takut itu terhapus.

Masuk ke wahana wisata yang terletak  di Kampung Bantarsari, Desa Bojong Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran ini tak terlalu harus merogoh isi kocek terlalu dalam. Citumang dibuka resmi oleh Perum Perhutani sabagai objek wisata tahun 1998, serta mulai dikembangkan di taun 2011.

Citumang merupakan sungai yang membelah hutan jati. Airnya bening kebiruan, ditambah tepi kiri-kanan sungai  batu cadas dan akar pohon  menonjolkan kealamiannya.

Meski ada gazebo, itu merupakan  sarana penunjang untuk istirahat pengunjung.
Sebelum berarung jeram, pengunjung diberi arahan  oleh  pemandu.

Dilarang berenang tanpa pelampung
Memasuk kawasan wisata dari gerbang berjalan sambil sudah memakai  rompi pelampung. Kurang lebih 5 menit sampai ke kolam tempat terapi ikan.

Di sana kita bisa merasakan gelinya telapak kaki sampai betis digigit ikan-ikan kecil. Kemudian melakukan senam ringan pemanasan di pelataran serta briefing oleh pemandu.

Petualangan diawali dengan turun ke sungai yang dangkal, merayap ke yang bagian yang dalam. sambil berpegangan pada tali dadung yang membentang dari seberang kiri ke kanan, derasnya  aliran air sungai mulai terasa. Bagi yang berdrenalin tinggi bisa loncat dari atas bibir gua ke permukaan air setinggi 14 m dengan kedalaman sungai sebelah sana sampai 5 m.

Dari sana terus dipandu  memasuki goa berkedalaman 7 m. Selesai dari dalam goa yang eksotik terus berenang mengikuti  arus, loncat dari air terjun yang tingginya 3 m.

Sebelum sampai ke ujung yang menjadi ciri selesainya mengarungi Citumang,  kita terus berenang sajauh 1 km. Akar dan batu cadas serta air terjun yang dilewati menimbulkan aura getir.

Tapi  karema banyaknya teman serta selalu menaati  pemandu, sambil  tetap menjaga etika juga menghargai alam, maka rasa takut itu menjadi kegembiraan. Seusai mengarungi Citumang, kembali lagi  ke gerbang awal petualangan.***

Wartawan: Sopandi l Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

Kabar Gembira, Pemprov Jabar Tegaskan Tak Ada Kenaikan Pajak Kendaraan dan BBNKB
DP3AKB Jabar Lakukan Pendampingan Korban Rudapaksa di Cidadap Bandung
Tabrakan Beruntun Kembali Terjadi di Tol Cipularang KM 97, Begini Kejadiannya
Pemdaprov Jawa Barat Raih Indeks SPBE 4,73, Predikat Memuaskan
Peningkatan Pembibitan Domba Garut Andalan Ketahan Pangan di Jawa Barat
Jawa Barat Jadi Tuan Rumah Hari Desa Tingkat Nasional 2025, Begini Persiapannya
PT Pertamina Regional JBB Dukung Program Gelar Festival Bank Sampah se-Kota Tasikmalaya
2025 Bandara Kertajati Resm Dipakai Haji dan Umrah
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 5 Januari 2025 - 19:47 WIB

Kabar Gembira, Pemprov Jabar Tegaskan Tak Ada Kenaikan Pajak Kendaraan dan BBNKB

Minggu, 5 Januari 2025 - 18:49 WIB

DP3AKB Jabar Lakukan Pendampingan Korban Rudapaksa di Cidadap Bandung

Minggu, 5 Januari 2025 - 13:13 WIB

Pemdaprov Jawa Barat Raih Indeks SPBE 4,73, Predikat Memuaskan

Minggu, 5 Januari 2025 - 13:06 WIB

Peningkatan Pembibitan Domba Garut Andalan Ketahan Pangan di Jawa Barat

Sabtu, 4 Januari 2025 - 12:46 WIB

Jawa Barat Jadi Tuan Rumah Hari Desa Tingkat Nasional 2025, Begini Persiapannya

Berita Terbaru