Delapan dari 10 Gen Z mengaku kegiatan fisik tersebut memberi berdampak positif bagi pikiran mereka.
DARA| Di era digital ini, tak sedikit orang yang lebih memilih berkutat dengan gawai dibandingkan beraktivitas fisik. Namun, tren berolahraga kembali naik daun dimana orang-orang mulai memposting kegiatan fisik tersebut di media sosial.
Jakpat mengadakan survei untuk mengetahui kebiasaan olahraga dan gaya hidup yang diterapkan. Laporan yang melibatkan 4477 responden Gen Z dan Milenial ini menunjukkan lokasi, waktu, dan tujuan berolahraga; serta gaya hidup sehat yang dilakukan.
Olahraga rutin
Secara umum, 54% responden mengklaim jalan kaki sebagai olahraga yang mereka lakukan. Selain itu, 3 dari 10 Gen Z dan Milenial mengaku memilih lari sebagai olahraga harian mereka. Olahraga lain yang juga digandrungi adalah bulu tangkis (25%), bersepeda (23%), dan sepak bola (17%).
“Gen Z cenderung lebih aktif dalam olahraga intensitas lebih tinggi seperti lari dan badminton, dibandingkan dengan Millennial yang lebih banyak memilih jalan kaki sebagai olahraga utama mereka. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh gaya hidup, prioritas kesehatan, atau faktor psikologis yang berbeda antara kedua generasi,” ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna.
Rumah (54%) dan lapangan olahraga (53%) adalah dua spot favorit berolahraga. Satu dari 3 orang senang beraktivitas fisik di taman. Terkait frekuensi, sepertiga dari responden mengaku mereka berolahraga sekali seminggu. Hanya 12% yang berolahraga tiap hari. Selain itu, 60% Milenial dan 52% Gen Z mengaku berolahraga di pagi hari. Sebanyak 37% responden juga mengklaim bahwa mereka berolahraga sebelum memulai aktivitas utama, seperti bekerja, sekolah, atau mengantar anak ke sekolah.
Ada berbagai alasan untuk berolahraga, seperti meningkatkan imunitas (58%), mengurangi stress (47%), menyehatkan jantung (39%), dan memperbaiki mood (36%). Empat dari 10 pria setuju bahwa aktivitas fisik ini dapat mengurang stres.
Tak hanya fisik, olahraga juga berpengaruh baik bagi kesehatan mental. Delapan dari 10 Gen Z mengaku kegiatan fisik tersebut memberi berdampak positif bagi pikiran mereka.
“Dari riset kami, Gen Z mengungkapkan bahwa aktivitas fisik tidak hanya membantu mereka tetap sehat secara fisik, tetapi juga merupakan alat penting untuk meningkatkan kesehatan mental, seperti mengurangi stres dan meningkatkan mood. Ini berbeda dengan Milenial yang mungkin memiliki pendekatan berbeda dalam mengelola kesehatan mental mereka,” tutur Hasna.
Gaya hidup sehat
Untuk mendukung kebiasaan olahraga, masyarakat menerapkan pola hidup sehat. Sekitar 83% orang mengatakan penting untuk tetap terhidrasi dengan minum air. Berdasarkan kelompok umur, 6 dari 10 Milenial sepakat bahwa tidur yang cukup merupakan salah satu gaya hidup sehat yang harus dijaga.
Kemudian, 3 dari 10 Gen Z mengonsumsi vitamin sebagai suplemen. Sementara, 2 dari 5 Milenial cenderung mengonsumsi buah-buahan untuk sarapan. Lalu, 46% dari responden mempertimbangkan untuk membeli suplemen yang direkomendasikan oleh petugas kesehatan, seperti dokter, apoteker, dan perawat.
Bagaimana Gen Z dan Milenial menjadikan olahraga sebagai ajang bersosialisasi? Apa saja sumber untuk mendapatkan informasi terkait olahraga dan gaya hidup sehat? Dapatkan hasilnya dengan data mendetail dalam laporan Jakpat “Indonesia Sports Habits and Healthy Lifestyle” pada tautan berikut: https://blog.jakpat.net/indonesia-sports-habits-and-healthy-lifestyle/
Editor: Maji