DARA | MAJALENGKA – Meningkatkan daya tarik destinasi wisata dan produk-produk turunannya tidak cukup untuk bersaing di dunia pariwisata.
“Tapi yang lebih penting adalah bagaimana memberikan rasa aman, nyaman, bagi mereka yang berkunjung ke tempat itu,” kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya, saat meresmikan Pasar Digital di Situ Cipanten Kabupaten Majalengka, Selasa (9/4/19).
Salah satu keunggulan Situ Cipanten adalah pasar digital atau destinasi digital. Menurut dia, manajemen pelayanan digital penting bagi wisatawan karena akan mempermudah proses transaksi.
“Pasar digital yang baru saja di-launching ini merupakan kebanggaan tersendiri karena Majalengka ini satu dari beberapa wilayah yang sudah diberi gelar sebagai Kabupaten Digital,” ujar Atalia.
Pasar digital, katanya keren sekali dan dia melihat di Situ Cipanten juga sudah memulai berbelanja menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture ) atau menggunakan aplikasi KasPro yang bisa di-install di smartphone. “Jadi ini semua adalah untuk memudahkan transaksi jual beli.”
EDC adalah mesin yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran. Sama seperti EDC, KasPro juga merupakan sistem pembayaran non tunai.
Atalia menambahkan Majalengka memiliki daya tarik tersendiri. Kabupaten yang terletak di timur Jawa Barat ini mempunyai potensi wisata yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Wilayah Majalengka memiliki perpaduan dataran rendah di bagian utara dan wilayah perbukitan di bagian tengah. Menurut dia, karakteristik ini membuat Majalengka mempunyai banyak destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.
“Menurut saya ini adalah salah satu surga terpendam. Situ Cipanten ini artinya air yang paten karena ada tujuh mata air yang muncul dari permukaan dan tampaknya ini membuat suasana begitu senang, sejuk dan dan nyaman. Kalau biasanya situ itu gersang, tapi ini cantik luar biasa,” katanya.
Atalia berharap, peran Dekranasda dalam menumbuhkan ekonomi kreatif dan produk lokal unggulan Majalengka selalu didukung oleh dinas dan instansi terkait. Karena itu, setiap dinas harus terus berinovasi dalam menggali potensi yang ada di Majalengka agar tergali secara maksimal serta dapat diberdayakan kearifan lokalnya.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat, Iwan Darmawan mengungkapkan, destinasi digital dengan segala atributnya harus menjadikan suatu destinasi menjadi viral. Sehingga nanti dapat menjadi trending topic di kalangan milenial.
Saat ini fenomena selfie dan mengunggah foto di media sosial merupakan media promosi yang strategis bagi sebuah destinasi wisata. “Untuk itu tempat wisata harus dibuat sedemikian rupa agar cameragenic, instagramable, dan menjadi hit di media sosial,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan