TIK merupakan salah satu pilar pembangunan peradaban manusia saat ini sekaligus sarana penting proses transformasi menjadi bangsa yang sejahtera, maju, mandiri, dan berdaya saing. Sejauh mana bidang pendidikan dapat memanfaatkan era digital ini?
DARA | BANDUNG – Pembangunan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tak sama halnya dengan membangun jalan. Tapi di sektor pendidikan, tidak bisa memprediksi keberhasilannya.
“Saat pemerintah daerah punya anggaran Rp10 miliar misalnya, bisa dihitung berapa panjang jalan yang akan dibangun. “Tapi di sektor pendidikan, dengan nominal yang sama, tidak bisa diprediksi berapa siswa yang akan juara olimpiade matematika internasional misalnya,” kata diketuai Tim Verifikasi Kemendikbud RI, M. Hasan Habibie, saat melakukan uji petik dan verifikasi Anugerah Kita Harus Belajar (Ki Hajar) untuk Kepala Daerah di beberapa sekolah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Hasan Habibie, menyebutkan, revolusi pendidikan tidak bisa dilepaskan dari sentuhan birokrasi. Kebijakan, pemicu, stimulus, kompetisi dan penghargaan diinisiasi di level pemerintah daerah baik kabupaten/kota maupun provinsi.
Dulu, lanjut dia, penghargaan diberikan sebatas kepada siswa, guru atau sekolah yang berprestasi. Tapi, dia melihat realita di lapangan, kepala daerah sangat berpengaruh dan strategis dalam peningkatan berbagai sektor secara luar biasa di daerahnya.
“Termasuk di dalamnya sektor pendidikan,” ujar Hasan Habibie, seraya menambahkan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini, sangat berpengaruh terhadap perubahan gaya hidup dan perilaku masyarakat.
“Kemajuan yang juga berimbas di dunia pendidikan,” katanya.
Peninjauan lapangan tersebut dilakukan, sebagai tindak lanjut proses pemaparan yang dilakukan pemkab setempat beberapa waktu lalu di Jakarta. “Uji petik Ini dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung berbasis TIK,” kata Bupati Bandung, H Dadang M Naser, saat menerima tim verifikasi Mendikbud RI, di rumah dinasnya, Soreang.
Anugerah Ki Hajar Untuk Kepala Daerah merupakan salah satu upaya Kemendikbud untuk menyelaraskan langkah dalam melakukan transformasi pendidikan berbasis TIK.
Bupati menuturkan, TIK merupakan salah satu pilar pembangunan peradaban manusia saat ini. TIK juga merupakan sarana penting dalam proses transformasi menjadi bangsa yang sejahtera, maju, mandiri, dan berdaya saing.
“Tentu kami beserta jajaran pemerintahan berkomitmen untuk terus bertekad, bagaimana pendidikan di Kabupaten Bandung terus dimodernisasi agar dapat mengikuti perkembangan zaman, terutama menghadapi era revolusi industri 4.0,” ujarnya.
Pendayagunaan TIK, menurut dia, bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, melainkan juga membutuhkan partisipasi pemerintah daerah. “Partisipasi terutama pada sektor pendidikan dan kebudayaan. Baik dari sisi kebijakan, anggaran, program. Termasuk implementasi dan dampak dari program yang dijalankan.”
Turut mendampingi bupati, Kepala Disdik, Kepala Bappeda, Kepala Diskominfo, dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, serta beberapa perwakilan kepala sekolah di Kabupaten Bandung.***
Editor: Ayi Kusmawan