Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan sejumlah perkembangan terkait situasi di Gaza, termasuk soal evakuasi warga negara Indonesia dan pemberian bantuan kemanusiaan.
DARA | Retno terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui situasi di lapangan dan bagaimana caranya untuk dapat mengevakuasi warga Indonesia.
Menlu Retno menyampaikan tiga hal, pertama, kata Retno, berita mengenai rumah sakit Indonesia.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menginformasikan pentingnya pasokan bahan bakar untuk merawat dan menyelamatkan nyawa manusia yang diarawat di rumah sakit.
Dalam rilis tersebut disebutkan, waktu tinggal beberapa jam sebelum generator utama dua rumah sakit, yaitu rumah sakit Al Syifa Medical Complex dan juga Rumah Sakit Indonesia, akan mengalami shut down kalau tidak ada tambahan pasokan bahan bakar.
“Nah dari informasi ini, kita kemudian melakukan komunikasi dengan teman-teman relawan Mer-C yang ada di lapangan. Dan dari komunikasi kita diperoleh informasi bahwa waktu yanga tersisa adalah kurang lebih 48 jam sejak tadi pagi, karena kita melakukan komunikasi tadi pagi, sebelum generator utama mengalami shut down,” tutur Retno.
Retno mengatakan, saat berada di New York, beberapa hal yang memang sudah sangat kritis dan terus diupayakan adalah masuknya bahan bakar ke Gaza dan juga air bersih, selain tentunya kebutuhan-kebutuhan bahan pokok yang memang sudah sangat diperlukan oleh penduduk Gaza.
“Dengan situasi ini, kita intensifkan komunikasi agar bahan bakar dapat segera masuk ke Gaza dengan alasan kemanusiaan. Sekali lagi dengan alasan kemanusiaan,” ujarnya.
Kedua, mengenai warga negara Indonesia. Retno menyampaikan diperoleh informasi kondisi warga negara Indonesia dalam keadaan baik. Baik di sini bukan berarti baik seperti kita, duduk-duduk di ruangan ini. Baik di tengah situasi yang sangat tidak baik.
“Kita terus melakukan kontak dengan mereka, dan kontaknya pun juga on and off. Kadang nyambung, kadang tidak nyambung karena memang situasi sehingga komunikasi tidak selamanya lancar. Tapi kita terus berusaha melakukan komunikasi dengan beliau yang ada di Gaza,” ujar Retno.
“Hari ini sejak dini hari, kita terus melakukan kontak di lapangan untuk mencoba melakukan evakuasi. Tentunya informasi ini kita sampaikan setelah kita melakukan kontak dengan banyak sekali pihak. Kemungkinan evakuasi akan dapat dilakukan hari ini,” imbuhnya seperti dikutip dari situs resmi Kemlu, Kamis (2/11/2023).
Retno menjelaskan situasi tidak pernah dapat diduga. Untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi, maka sudah digerakkan timdari Kairo menuju Rafah, karena sekali lagi satu-satunya pintu keluar yang tersedia adalah Rafah.
“Saya terus ikuti secara langsung, berkomunikasi dengan tim yang berjalan dari Kairo ke Rafah. Jadi pada saat mereka mengalamai atau harus berhenti mengalami pemeriksaan berkali-kali, antrean yang demikian panjang, saya ikuti semuanya. Dan saya juga ingin memberikan support dan semangat kepada teman-teman yang berjalan dari Kairo ke Rafah,” tuturnya.
“Nah setelah melalui pemeriksaan yang berlapis, tim kita dari Kairo sudah tiba di Rafah, tadi saya cek pukul 15.53 WIB. Jadi ibu bapak bisa bayangkan bahwa tim sudah berada di pintu Rafah di bagian Mesir. Sekarang kita tinggal melihat apa yang akan terjadi di bagian Gaza,” imbuhnya.
Ketiga mengenai bantuan kemanusiaan. Menurut Retno bantuan kemanusiaan akan dikirim akhir minggu ini. Barang-barang yang dikirim sesuai permintaan atau kebutuhan mereka.
“Jadi minggu lalu kita melakukan komunikasi dengan mereka. Di New York pun saya melakukan komunikasi langsung dengan Menlu Palestina untuk mendapatkan informasi mengenai barang-barang yang diperlukan oleh mereka,” kata Retno.
“Bantuan yang akan kita kirim nanti bukan hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga berasal dari lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu saya ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada ibu bapak dari lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia yang sudah berkenan untuk bergabung dengan kami, menunjukkan rasa solidaritas kemanusiaan dengan saudara-saudara kita yang ada di Gaza,” imbuhnya.
Editor: denkur